kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 4 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Menkeu: Bonus demografi harus dimanfaatkan agar masyarakat tidak menua sebelum kaya


Kamis, 29 Agustus 2019 / 20:04 WIB
Menkeu: Bonus demografi harus dimanfaatkan agar masyarakat tidak menua sebelum kaya
Menkeu Sri Mulyani saat Manager Forum XLI MNC Group


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu, Sri Mulyani juga menegaskan, jangan sampai pertumbuhan ekonomi rendah menjadi 'new normal' di Indonesia. Jika output gap semakin mengecil, pertumbuhan ekonomi sebesar 5% bisa dianggap sebagai pertumbuhan ekonomi 'normal' tanpa mampu tumbuh lebih tinggi lagi.

"Kita juga masih ada potensi terjebak di dalam middle income trap, karena pembangunan selama ini belum mampu membawa Indonesia ke kategori negara maju. Kita perlu menggenjot produktivitas masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Sri Mulyani optimistis meski perang dagang berlanjut, ekonomi RI tetap bisa tumbuh 5%

Oleh sebab itu, Pemerintah bersama masyarakat perlu terus mendorong perekonomian dalam negeri, sehingga bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat menjadi high income dan tidak terjebak dalam middle income.

"Kita harus terus bekerja dan tidak boleh masuk ke middle income trap. Maka semua diperbaiki, seperti birokrasi yang tidak efisien, infrastruktur yang tidak efisien, hingga sumber daya manusia yang kualitasnya rendah," jelas mantan direktur Bank Dunia ini.

Dengan berbagai perbaikan tersebut, diharapkan pemerataan ekonomi terjadi, sehingga seluruh masyarakat Indonesia memiliki finansial yang kuat sebelum akhirnya menjadi tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×