Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, jumlah uang beredar meningkat. Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada bulan November 2023.
Hitungan BI, uang beredar pada November 2023 sebesar Rp 8.573,6 triliun atau naik dari Rp 8.506,5 triliun pada Oktober 2023.
Meski demikian, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan kalau pertumbuhan M2 rupanya melambat.
“M2 pada November 2023 tercatat tumbuh 3,3% yoy, relatif melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,4% yoy,” terangnya dalam laporan Perkembangan Uang Beredar, Jumat (22/12).
Baca Juga: Jalan Ekonomi Terbebani Utang Yang Kian Gendut
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang kuasi yang melambat. Uang kuasi dengan pangsa 44,6% dari M2 tercatat tumbuh 4,9% yoy, setelah tumbuh 7,9% yoy pada Oktober 2023.
Uang kuasi ini memegang pangsa sekitar 44,6% dari total M2.
Pertumbuhan uang kuasi terutama dikontribusi oleh simpanan berjangka (rupiah dan valas) yang tumbuh 4,9% yoy, juga melambat dari pertumbuhan 6,5% yoy pada bulan sebelumnya.
Pertumbuhan giro valas juga melambat. Yaitu dari 20,0% yoy pada bulan sebelumnya, menjadi hanya 9,6% yoy pada November 2023.
Sedangkan tabungan lainnya (rupiah dan valas) tercatat menruun 5,4% yoy, lebih dalam dari penurunan sebelumnya yang sebesar 4,0% yoy.
Baca Juga: Kemenkeu Telah Cairkan Pembiayaan Investasi Rp 73,89 Triliun, Ini Penggunaannya
Meski demikian, secara nominal uang kuasi tercatat sebesar Rp 3.829 triliun, atau lebih tinggi dari nominal pada bulan sebelumnya yang sebesar Rp 3.788,5 triliun.
Kabar baiknya, perlambatan pertumbuhan M2 dijangkar oleh akselerasi pertumbuhan komponen lainnya, yaitu uang beredar dalam arti sempit (M10 dan surat berharga selain saham.
Komponen M1 dengan pangsa 55,1% dari M2 tumbuh sebesar 2,0% yoy pada November 2023, setelah tumbuh 0,1% yoy pad abulan sebelumnya.
Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dan giro rupiah.
Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tumbuh 2,4% yoy, meningkat dari 2,2% yoy pad abulan sebelumnya.
Kemudian giro rupiah tumbuh 0,6% yoy, setelah pada Oktober 2023 turun 0,6% yoy.
Baca Juga: BI akan Pertahankan Kebijakan Makroprudensial Longgar Pada 2024
Hanya, uang kartal yang beredar di masyarakat pada November 2023 tumbuh 6,4% yoy, atau melambat dari pertumbuan 6,7% yoy pada bulan sebelumnya.
Lebih lanjut, surat berharga selain saham pada bulan Novemebr 2023 tercatat tumbuh 14,2% yoy atau meningkat dari pertumbuhan 3,4% yoy pada Oktober 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News