Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
Budi melanjutkan, bila kereta cepat Jakarta-Bandung rampung dan sukses, ada kemungkinan kereta cepat ini dilanjutkan hingga ke Surabaya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan, pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat.
Selain faktor tanah, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC. Sehingga diharapkan cuaca ekstrem tidak akan mempengaruhi proses pengerjaan proyek. "Jadi yang rawan sudah kita mitigasi. Kita sudah antisipasi hal tersebut," jelas Chandra.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) targetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung 70% di 2020
Saat ini PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 tunnel atau terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nantinya Kereta Cepat Jakarta Bandung akan memiliki panjang mencapai 142,3 km dengan empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung.
Dari jalur tersebut sebanyak 80 km dibangun layang atau elevated. Sedangkan, sisa jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung digarap di atas tanah yang di antaranya melalui tunnel atau terowongan yang menembus bukit.
Dengan keberadaan Kereta ini, waktu tempuh Jakarta – Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 km per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News