kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menhub Budi Karya segera panggil aplikator terkait bom di Polrestabes Medan


Rabu, 13 November 2019 / 15:29 WIB
Menhub Budi Karya segera panggil aplikator terkait bom di Polrestabes Medan
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjawab pertanyaan anggota Komisi V DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww/18.


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan segera memanggil aplikator ojek online. Hal ini buntut dari adanya peristiwa bom di Medan pagi ini.

"Satu, mengevaluasi yang bersangkutan, kedua melakukan evaluasi terhadap proses rekrutmen, sebaiknya dilakukan dengan baik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompleks Parlemen, Rabu (13/11).

Baca Juga: Inilah sosok pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan

Budi meminta pihak aplikator melakukan pemantauan terhadap mitra driver-nya sehingga hal itu bisa dicegah.

Vice President of Corporate Communications Gojek, Kristy Nelwan mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut.

"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," kata Kristy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11).

Baca Juga: Pasca bom di Polrestabes Medan, Menhub meminta rekrutmen diver ojek online diperketat

Kristy mengatakan, Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat.

Sebelumnya, pada pagi (13/11) ledakan yang diduga bom terjadi di Polrestabes Medan sekitar pukul 08.45. Hingga saat ini Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×