kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Menguak Sejarah dan Kehidupan Lewat Lensa Guntur Soekarno


Kamis, 05 Juni 2025 / 17:20 WIB
Menguak Sejarah dan Kehidupan Lewat Lensa Guntur Soekarno
ILUSTRASI. Fotografer senior Guntur Soekarno berpose bersama karya fotonya usai jumpa pers pameran Gelegar Foto Nusantara di Jakarta, Senin (2/6/2025). Pameran akan menampilkan karya Putra Presiden Pertama RI Soekarno ini, yang merekam momen-momen penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, tokoh-tokoh dan peristiwa, serta potret kehidupan pribadi dan keluarganya yang selama ini jarang terekspos. Pameran ini juga menjadi bagian dari kegiatan penggalangan dana bagi kalangan yang membutuhkan. Acara ini akan diselenggarakan selama tujuh hari pada 7-13 Juni 2025 di Galeri Nasional Indonesia. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sebuah perhelatan seni fotografi siap menyapa pencinta seni di Galeri Nasional Indonesia. Pada Sabtu, 7 Juni 2025, pameran foto bertajuk “Gelegar Foto Nusantara (GFN) 2025: Potret Sejarah dan Kehidupan” akan resmi dibuka, menampilkan karya visual Guntur Soekarno, atau yang akrab disapa Mas Tok.

Ini bukan sekadar pameran biasa, melainkan sebuah perjalanan menelusuri sejarah bangsa dan kehidupan melalui jepretan kamera yang memesona dari putra sulung Proklamator RI ini.

Pameran ini menjadi penanda kembalinya Mas Tok ke Galeri Nasional Indonesia, setelah pameran tunggal pertamanya pada November 1994, kala itu masih bernama Gedung Pameran Seni Rupa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Menariknya, pameran kali ini juga akan menampilkan sentuhan personal dari cucu Mas Tok, Syandria, yang juga cicit Bung Karno. Syandria akan memamerkan sejumlah lukisannya bertema naturalis dan ekspresionis yang ia ciptakan selama pandemi Covid-19, menambah dimensi seni yang unik dalam GFN 2025.

Pengunjung tak perlu merogoh kocek, karena pameran ini gratis dan berlangsung pada 7-13 Juni 2025. Ini adalah kesempatan emas untuk merasakan kembali semangat Sang Proklamator dan menggali lebih dalam sisi humanis Bung Karno melalui lensa putranya.

Lebih dari 550 foto hasil jepretan Mas Tok dari tahun 1956 hingga 2025 akan dipamerkan. Ini adalah bukti konsistensi dan dedikasi Mas Tok selama 69 tahun dalam dunia fotografi.

Baca Juga: Guntur Soekarno Gelar 'Gelegar Foto Nusantara 2025', Potret Sejarah dan Kehidupan

Dari kamera Kodak Baby Box yang menjadi hadiah kenaikan kelas 6 SR, hingga Olympus MD3 yang digunakannya hingga kini, Mas Tok telah mengabadikan tidak hanya momen-momen personal, tetapi juga perjalanan sejarah bangsa.

Kamera Hasselblad dengan lensa panjang, hadiah dari Kedutaan Besar Uni Soviet, bahkan pernah digunakannya untuk memotret model dengan hasil yang luar biasa.

Meski sempat merasa terasingkan oleh kehadiran kamera digital, semangat Mas Tok kembali membara setelah tokoh PDIP Kwik Kian Gie mengirimkan kamera digital kepadanya. Sejak saat itu, ia kembali keranjingan memotret, membuktikan bahwa teknologi bukanlah penghalang bagi seorang seniman sejati.

Karya-karya Mas Tok memiliki estetika dan kedalaman perspektif yang luar biasa. Ia cenderung menggunakan pencahayaan alami dan komposisi yang menonjolkan objek utama dengan latar belakang, memberikan konteks dan makna yang mendalam pada setiap jepretan. Foto-fotonya tak sekadar gambar, melainkan narasi visual tentang emosi, perjuangan, dan kehidupan.

Dalam koleksi ini, pengunjung akan menemukan momen-momen penting dalam perjalanan bangsa Indonesia, seperti upacara kemerdekaan, pertemuan dengan tokoh dunia, hingga keseharian keluarga Soekarno.

Mas Tok dengan cerdas mengabadikan momen-momen kehangatan dan keharmonisan keluarganya, bahkan di tengah ketegangan politik saat itu, menunjukkan sisi humanis seorang pemimpin besar revolusi.

Selanjutnya: Jadwal Pendaftaran S1 Jalur SIMAK Kelas Internasional UI 2025, Ini Syarat & Biayanya

Menarik Dibaca: Stok Beras RI 4 Juta Ton, Pengamat: Genjot Produksi Dalam Negeri Sebelum Ekspor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×