Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hujan di Tahun Baru Imlek bentuk kearifan lokal
Tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan hujan di Tahun Baru Imlek kemungkinan hanya terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, mengaitkan hujan sebagai pertanda keberkahan jika turun di Tahun Baru Imlek merupakan kearifan lokal Tanah Air.
Dia mencontohkan, China dan Eropa tidak memiliki musim hujan. Di belahan dunia itu, perayaan Tahun Baru Imlek justru sedang turun salju.
Artinya, Sumartono berkata, turunnya hujan saat Imlek adalah kearifan lokal dan yang telah ada sejak nenek moyang dahulu.
"Kalau menurut saya, China tidak ada musim penghujan. Di sana kan salju. Di Eropa juga tidak ada penghujan tapi semua bilang kalau Imlek di Indonesia semua hujan. Menurut saya itu adalah kearifan lokal dari sesepuh-sesepuh kita dulu," ungkap dia, dikutip dari Kompas.com (24/1/2025).
Di samping itu, Sumartono menyampaikan, masyarakat Tionghoa mengartikan hujan bukan menjadi sebuah rintangan di saat Imlek.
Tonton: Sambut Tahun Baru Imlek, Bank Mandiri Tawarkan Sederet Promo Menarik
Imlek di Indonesia memang jatuh bertepatan dengan cuaca di Indonesia yang sedang memasuki musim penghujan.
"Orang kalau ada sesuatu yang rasanya tidak membahagiakan ya bagaimana kita mengolahnya itu bisa menjadi sesuatu baik. Jadi sangat sederhana," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Ungkap Alasan Mengapa Tahun Baru Imlek Selalu Hujan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News