kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menebak arah suku bunga BI di bulan ini


Senin, 18 Mei 2020 / 16:31 WIB
Menebak arah suku bunga BI di bulan ini
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan melangsungkan rapat dewan gubernur (RDG) bulan Mei mulai Senin (18/5) sampai Selasa (19/5) besok. Pada  RDG BI bulan April lalu, BI menahan suku bunga di level 4,5%.

Chief Economist dan Analis PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) Fakhrul Fulvian memprediksi BI akan memotong suku bunga acuan 25 basis poin (bps) ke level 4,25% dalam RDG bulan ini.

Fakhrul menilai, BI belum perlu mengeluarkan kebijakan baru. Pasalnya, saat ini kebijakan yang dikeluarkan sudah cukup. Menurutnya, BI hanya perlu mengimplementasikan berbagai kebijakan yang sebelumnya sudah dirancang.

Baca Juga: BI gelar RDG Senin ini, simak prediksi ekonom berikut

"Saat ini BI sudah optimal dalam melakukan intervensinya. Ke depannya, nilai tukar rupiah sudah terlihat stabil dan cenderung menguat. Selaras dengan ini, maka neraca berjalan juga akan membaik secara signifikan," ujar Fakhrul kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).

Sementara, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menebak BI tidak akan memangkas suku bunga acuan dan akan tetap mempertahan suku bunga acuan di level 4,50% pada bulan ini.

Menurut Andry, tingkat suku bunga BI saat ini dirasa sudah sangat cukup untuk menjaga stablitas nilai tukar, sekaligus mendukung ekonomi domestik. Ke depannya, kemungkinan BI akan berfokus dalam menerapkan langkah-langkah makroprudensial untuk mendukung stimulus pemulihan ekonomi dalam negeri.

Senada, Kepala Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto menilai, saat ini BI masih perlu menahan suku bunga acuan di level 4,5% sambil menunggu efektivitas pelonggaran kebijakan fiskal, moneter, dan makroprudensial bekerja terlebih dahulu.

Ryan menjelaskan, berbagai relaksasi kebijakan BI di bidang moneter serta makroprudensial dan baurannya dirasa sudah cukup. Ia menekankan, jangan sampai kebijakan BI menjadi terlalu longar, sedangkan perbankan dan sektor riil sedang berkutat dengan persoalan restrukturisasi bisnis secara menyeluruh di tengah pandemi.

"Tapi apa pun keputusan RDG BI, tentunya sudah mempertimbangkan berbagai aspek terbaik dengan berorientasi pada dampak positif bagi perekonomian dan stabilitas sistem keuangan," kata Ryan.

Baca Juga: Ekonom CORE sebut BI punya ruang menurunkan suku bunga acuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×