kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Tak Melulu Andalkan Dana Transfer dari Pusat


Rabu, 30 November 2022 / 15:57 WIB
Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Tak Melulu Andalkan Dana Transfer dari Pusat
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan paparannya pada pembukaan U20 Mayors Summit 2022 di Jakarta, Selasa (30/8/2022).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berharap pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dari pemerintah pusat serta Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk menjalankan aktivitas perekonomiannya.

“Jadi jangan hanya berpikir bagaimana menghabiskan dana dari transfer pusat. Nggak banyak juga kepala daerah yang berpikir gimana caranya mencatatkan pendapatan setinggi-tingginya, belanja dari sumber yang sah baik dari PAD tapi tidak menyusahkan masyarakat,” tutur Tito dalam agenda virtual, Rabu (30/11).

Menurutnya cara untuk membesarkan PAD dengan mempajaki masyarakat sebanyak-banyaknya bukanlah tindakan yang benar, sebab akan menyulitkan masyarakat.

Adapun Tito mengatakan, kunci untuk meningkatkan penerimaan daerah adalah dengan mendatangkan investasi sebanyak-banyaknya. 

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Tegaskan Moratorium Pemekaran Daerah Masih Berlaku

Baik investasi dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan begitu, ia berharap agar pemerintah daerah berupaya menggali potensi di daerahnya yang nantinya bisa dijadikan peluang investasi.

Investasi yang masuk ke daerah, tentunya selain akan meningkatkan pendapatan, juga akan membuat daerah tersebut menjadi lebih maju dari sisi ekonominya.

Sehingga kata Tito, di saat perekonomian global memburuk dan pendapatan nasional terguncang, maka daerah bisa mandiri dan memiliki daya tahan yang kuat karena pendapatannya berlebih.

Baca Juga: Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru Wariskan Harta Melimpah untuk Jawa Timur

“Kita ambil contoh Jakarta, pendapatannya Rp 83 triliun, sementara TKDD-nya di bawah Rp 3 triliun. Badung dari sekitar Rp 6,6 triliun, Rp 4,1 triliun dari PAD dan Rp 2,6 triliun dari pusat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Tito mendorong agar kepala daerah turut mendorong dan mencari peluang investasi yang bisa masuk ke daerahnya. Menurutnya tanpa adanya investasi daerah tidak akan maju.

“Jangan hanya andalkan APBD. Itu sudah terkunci. Jangan berpikir hanya habiskan anggaran dari APBD, itu saja nggak dihabsikan,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×