Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
BOGOR. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah memperkirakan defisit perdagangan luar negeri Indonesia tahun 2014 tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 ini yakni berada pada kisaran angka US$ 5 miliar.
Hal itu terjadinya karena kinerja perdagangan luar negeri Indonesia sepanjang tahun 2014 nanti tidak akan mengalami perubahan yang signifikan dari kinerja perdangangan tahun ini dan tahun lalu.
Gita menyampaikan perkiraan itu ketika ditemui di Istana Kepresidenan Bogor usai mendampingi Presiden menerima kunjungan para pengusaha Jepang yang dipimpin mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, Jumat (20/12).
"Trade balance hampir sama dengan 2013 sekitar US$ 370 - US$ 380 miliar keseluruhan defisit bisa sama dengan tahun ini, bisa US$ 5 miliar secara net, tapi itu tekanan kurang lebih sekitar US$ 10 miliar dari defisit minyak dan gas bumi (migas)," tutur Mantan Kepala BKPM ini.
Gita bilang, kebutuhan migas merupakan faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan aktivitas perdagangan di luar negeri Indonesia masih tetap stagnan tahun depan. Ia memperkirakan nilai impor masih tetap lebih dominan atau melonjak pada tahun 2014.
Peningkatan tersebut dipicu dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Saat ini nilai tukar rupiah sudah berada di kisaran Rp 12.200 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News