kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menag: Indonesia Prioritas Dapat Tambahan Kuota Jemaah Haji


Senin, 13 Maret 2023 / 06:47 WIB
Menag: Indonesia Prioritas Dapat Tambahan Kuota Jemaah Haji
ILUSTRASI. Indonesia mendapat prioritas untuk tambahan kuota jemaah haji


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari kedua kunjungan kerja di Arab Saudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk terkait tambahan kuota.

Pertemuan dua menteri ini berlangsung di Jeddah, Minggu (12/3).

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, di antara misi kunjungannya ke Arab Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas.

Dua hal ini tersebut dibahas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah. Menag bersyukur Indonesia dapat kuota tambahan petugas.

"Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah," ujar Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/2).

Yaqut menjelaskan, tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia. Maklum, dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64.000 jemaah yang masuk kategori lansia.

Baca Juga: Aturan Terbaru Arab Saudi selama Bulan Ramadhan 2023, Sebagian Memicu Kontroversi

Dia sejak awal berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jemaah lansia. Karenanya, penyelenggaraan tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia.

Beragam persiapan layanan pun difokuskan dalam upaya memberikan yang terbaik untuk jemaah, termasuk mereka yang lansia.

Hal-hal detail menjadi perhatian, antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina. Sebab, mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan. Mereka juga membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.

"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tegas Yaqut.

Terkait tambahan kuota jemaah haji, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal. Sebab, selalu saja butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jemaah. Mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.

"Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal," tegasnya.

Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.

Baca Juga: Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tahun 2023 akan Gunakan Aplikasi Visa Bio

Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.

Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Menag menyampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya.

"Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," tutur Yaqut.

Selain itu, Menag langsung mengunjungi Arafah untuk mengecek persiapan fasilitas jemaah haji 2023. Pengecekan ini dilakukan bersama pihak Syarikah yang bertanggung jawab dalam penyiapan layanan dan fasilitas jemaah haji Indonesia di Arafah.

Menag menekankan agar Syarikah mengoptimalkan layanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia. Pihak syarikah menyambut permintaan ini.

Mereka berjanji secara bertahap akan mempersiapkan fasilitas Arafah secara optimal agar dapat memberikan layanan terbaik. Pihak syarikah sudah menjelaskan bahwa ada alas tidur, bantal, dan selimut yang akan disiapkan untuk masing-masing jemaah.

"Untuk menambah kenyamanan, pendingin udara di setiap tenda akan diatur agar suhu tidak melebihi 25° C. Selain itu, tenda untuk misi haji Indonesia juga akan ditambah," terang Yaqut.

Baca Juga: Kemenag dan PIHK Sepakat Bipih Haji Khusus Minimal US$ 8.000

Yaqut juga menyoroti ketersediaan toilet/kamar mandi untuk jemaah. Menag minta agar fasilitas toilet ditambah, apalagi banyak jemaah haji perempuan.

"Jemaah haji perempuan lebih banyak dari pada jemaah lelaki, sementara waktu penggunaan kamar kecil perempuan lebih lama. Mohon agar hal ini jadi perhatian," ucap Yaqut.

Pihak Syarikah menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah membangun tambahan toilet di Arafah untuk jemaah haji Indonesia.

Penyelenggaraan haji tahun ini merupakan tantangan besar bagi Kemenag. Ini disebabkan niat Kemenag agar dapat memberikan layanan terbaik kepada para tamu Allah. Tidak mengherankan, hal-hal "kecil" pun mendapat perhatian besar.

Selain toilet, menu katering pun menjadi sorotan Menteri Agama. Jemaah akan menerima makanan yang bercitarasa Nusantara seperti rendang, opor ayam, atau tongseng. Diharapkan menu yang akrab di lidah jemaah akan menambah nafsu makan, sehingga kesehatan jemaah pun dapat terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×