Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sembilan hari jelang pencoblosan, lembaga survei Indodata dan Puskaptis merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019.
Hasilnya cukup mengejutkan, karena apa yang ditemukan kedua lembaga tersebut justru bertolak belakang. Puskaptis menyatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul dan menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa.
Sementara Indodata menyebut, dari hasil survei yang dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 terhadap 1.200 responden menunjukkan Paslon nomor urut 01, Jokowi - Maruf masih unggul 54,8 %.
Lembaga survei Indodata merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019 di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga dengan 32,5 %. Sedangkan, sebanyak 12,7 % tidak menjawab/tidak tahu.
Berikut paparan dari lembaga survei tersebut yang dirangkum Tribunnews.com.
Survei Indodata
Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, hasil yang mereka dapatkan bahwa Jokowi-Amin masih unggul itu tercermin dari pertanyaan survei yang dilakukan secara door to door.
"Kami menanyakan Bapak/Ibu jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih?" kata Danis dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4).
"Hasilnya menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf 54,8 %. Prabowo Sandi 32,5 %. Sedangkan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab," tambahnya.
Danis lalu menjabarkan jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei. Hasilnya masih menunjukkan bahwa Paslon 01 masih unggul dari Paslon 02.
"Jika ini tidak dihitung tanpa pilih yang tidak tahu atau tidak menjawab kita hilangkan lalu kita kadikan itu 100 % maka Prabowo-Sandi 37,2 % sedangkan Jokowi-Maruf 62,8 %," ungkap Danis.
Selain itu, ia juga menyebut, dalam survei juga menanyakan alasan kenapa Bapak/Ibu memilih calon presiden dan calon wakil presiden?
"Sebagian besar mengatakan capres/cawapres memiliki kinerja yg baik, sesuai dengan keyakinan, merakyat, kharismatik dan lain-lain," tambahnya.
Diketahui, survei yang dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 terhadap 1.200 responden. Margin of error kurang lebih 2,83 %. Dengan tingkat kepercayaan 95 %.
Survei Puskaptis: Prabowo unggul
Lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2019.
Puskaptis memaparkan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul tipis yakni 47,59 % sementara dari Jokowi - Maruf Amin 45,37 %.
Ia mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang unggul dari Jokowi-Maruf, diungkap publik dengan berbagai alasan diantaranya menginginkan perubahan dan presiden baru.
"Sosok keduanya dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa.
Meski demikian, dari hasil survei yang sama menunjukkan bahwa 50 % masyarakat puas terhadap citra kepemimpinan Jokowi.
"Perbedaan tingkat elektabilitas yang ketat ini dapat disimpulkan kedua pasangan punya peluang yang sama dalam memenangkan pertarungan. Namun dengan keunggulan 2,14 %, Prabowo-Sandiaga, berpeluang besar menangkan pertarungan di 17 April 2019," ucap Husin.
Survei dilakukan pada 26 Maret - 2 April 2019, yang diklaim dilakukan secara proporsional di 34 provinsi, dengan jumlah responden sebanyak 2.100 berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 %, pada tingkat kepercayaan 95 %.
Prabowo Subianto-Sandiaga menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa
Dalam surveinya Puskaptis menyatakan, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga menguasai perolehan suara di lima provinsi di Pulau Jawa.
Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yasid, menerangkan, lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, DIY, serta Jawa Timur.
DKI Jakarta, keunggulan pasangan nomor urut 02 berada di angka 57,55 %, sedangkan Jokowi - Maruf 41,27 %.
Lalu Jawa Barat, Prabowo-Sandi memperoleh suara sebesar 56,58 % dan pasangan petahana 38,33 %.
Wilayah Banten, Prabowo-Sandi 56,43 % dan Jokowi-Maruf 38,12 %.
Diperkuat pula di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pasangan berjargon Adil dan Makmur ini dengan perolehan 53,55 %, sedangkan Jokowi-Maruf 43,84 %.
Kemudian, menang dibasis NU yakni Jawa Timur, Prabowo-Sandi unggul tipis 51,23 % dari Jokowi - Maruf yang mendapat suara sebesar 47,19 %.
"Sosok Prabowo-Sandiaga ini dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa," kata Husin.
Pulau Jawa merupakan pulau dengan pemilih terbesar sekitar 58,14 % atau 107.982.593 pemilih.
Survei dilakukan pada 26 Maret - 2 April 2019, yang diklaim dilakukan secara proporsional di 34 provinsi.
Jumlah responden sebanyak 2.100 orang dan berusia 17 tahun atau di atasnya dan telah menikah, serta tersebar baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Survei dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling dan margin error kurang lebih 2,4 %, pada tingkat kepercayaan 95 %.
Survei Bulan Januari 2019
Sebelumnya, pada Januari 2019, Puskaptis juga merilis hasil survei elektabilitas para kandidat Pilpres 2019.
Dalam survei tersebut pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan perolehan 45,90 % suara.
Sementara Prabowo-Sandi memperoleh 41,80 % suara, dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 12,30 % suara. Atau dengan kata lain selisih elektabilitas keduanya tinggal 4,1 %.
Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid mengatakan, banyak latar belakang yang membuat responden kemudian memilih Prabowo-Sandi.
"Di antaranya menginginkan perubahan dan presiden baru, sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa," katanya dalam siaran persnya, Selasa, (29/1).
Sementara itu, mereka yang memilih Jokowi karena menganggap calon petahana tersebut mampu melanjutkan pembangunan, merakyat, dan berpengalaman.
"Selisih antara keduanya yang sangat tipis, sebagai petahana karena tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kebijakan ekonomi rendah," katanya.
Dalam survei tersebut diketahui, terdapat 46,61 % yang menginginkan Jokowi jadi presiden lagi.
Angkat tersebut menurutnya bukan angka yang aman bagi calon, apalagi untuk petahana.
"Perbedaan tingkat elektabilitas di bawah 10 % dapat disimpulkan belum unggul secara signifikan dari calon pasangan nomor 2, mengingat waktu masih tersisa tiga bulan ke depan."
"Artinya masih terbuka peluang dalam meraih simpati publik dalam mengejar ketertinggalan bagi pasangan Prabowo-Sandi," kata dia.
Survei Puskaptis dilakukan pada 8 sampai 14 Januari 2019. Survei dilakukan secara proporsional di 34 provinsi yang punya hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019.
Yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih ketika survei dilakukan.
Survei menggunakan metode random di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, kampung/RW/RT, dengan penyebaran wilayah di 50 % perkotaan dan 50 % pedesaan. Jumlah sample responden yang di ambil sebanyak 2.100.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin error + 2,4 % pada tingkat kepercayaan 95 %. Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling
Sekadar diketahui, Puskaptis merupakan satu dari tiga lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa lewat perhitungan cepat Pemilu 2014, lima tahun lalu.
Selain Puskaptis, tiga lembaga survei lain yang mendapatkan hasil kemenangan bagi Prabowo-Hatta adalah Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.
Dalam hitung cepat versi Puskaptis, Prabowo-Hatta unggul dengan 52,05 %, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla 47,95. (: Malvyandie Haryadi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indodata dan Puskaptis Keluarkan Survei Terbaru Jokowi Vs Prabowo, Hasilnya Bertolak Belakang,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News