kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Ada demurrage, Megawati: Pemerintah Jangan Andalkan Impor Beras, Fokus Urus Pangan


Rabu, 31 Juli 2024 / 19:15 WIB
 Ada demurrage, Megawati: Pemerintah Jangan Andalkan Impor Beras, Fokus Urus Pangan
ILUSTRASI. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Rakernas PDI Perjuangan mengeluarkan 17 rekomendasi eksternal diantaranya menyoroti sistem Pemilu 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah agar tidak lagi mengandalkan impor beras untuk mengatasi ancaman krisis pangan.

Megawati menyampaikan pesan ini di tengah ramainya skandal demurrage impor beras sebesar Rp 294, 5 miliar.

“Negara yang impor atau mengekspor beras itu juga ketar-ketir, mereka kemungkinan menahan (untuk tidak mengekspor) karena buat kebutuhan negara mereka. Kita terus mencarinya kemana,” kata Megawati, Rabu,(31/7/2024).

Baca Juga: Bulog Sudah Impor 2,5 Juta Ton Beras, Didominasi dari Thailand dan Vietnam

Megawati mengingatkan agar fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan agar bisa menjadi lumbung beras negara harus fokus mengurus pangan dan beras.

Direktur lembaga kajian Next Policy, Yusuf Wibisono menyoroti menurunnya produksi nasional beras dari Januari - Juli 2024 yang diperkirakan anjlok hingga 13,3 persen atau setara 2,47 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Jatuhnya produksi beras nasional di semester pertama 2024 ini menguatkan kecenderungan penurunan kapasitas produksi beras nasional dalam enam tahun terakhir,” ujar Yusuf.

Yusuf menjelaskan, sejak 2018 produksi beras nasional menunjukkan kecenderungan penurunan yang persisten.

Baca Juga: Bulog: Realisasi Beras Impor Capai 2,2 Juta Ton per Juni 2024

Yusuf mengungkapkan, pada 2018 produksi beras nasional masih mencapai 33,9 juta ton namun di tahun 2023 turun menjadi hanya 30,9 juta ton.

“Jatuhnya produksi beras nasional banyak diklaim karena faktor iklim akibat el-nino yang bermula sejak Juni 2023 dan berlanjut hingga pertengahan tahun 2024 ini, yang menciptakan kekeringan di sebagian besar wilayah sentra padi,” ungkap Yusuf.

Dia menilai, tendensi kenaikan harga beras yang telah terjadi sejak 2022 membantah klaim bahwa kenaikan harga beras semata karena faktor el-nino.

Yusuf meyakini, kenaikan harga beras yang persisten terjadi dalam 3 tahun belakangan memperlihatkan adanya masalah struktural yang serius.

Baca Juga: Bos Bulog Beberkan Alasan Harga Beras Naik di Pasaran

“Bila di awal 2022 rata-rata harga beras tercatat hanya di kisaran Rp 11.750 per kg, maka di awal 2023 merangkak naik di kisaran Rp 12.650 per kg, di awal 2024 mencapai di Rp 14.550 per kg, dan kini di pertengahan 2024 telah mencapai kisaran Rp15.350 per kg,” tandas Yusuf.

Hasil sementara Tim Riviu Kegiatan Pengadaan Beras Luar Negeri menyatakan ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage atau denda beras impor Bapanas-Bulog yang terjadi di wilayah pabean/pelabuhan Sumut, DKI Jakarta, Banten dan Jatim.

Hal itu terjadi karena tidak proper dan komplitnya dokumen impor dan masalah lainya telah menyebabkan biaya demurrage atau denda beras impor Bulog-Bapanas senilai Rp294,5 miliar.

Rincian berdasar wilayahnya adalah Sumut sebesar Rp22 miliar, DKI Jakarta Rp94 miliar, dan Jawa Timur Rp 177 miliar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati: Pemerintah Jangan Andalkan Impor Beras, Fokuslah Urus Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×