kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Mayday 2025, KSPI Sampaikan 6 Tuntutan ke Presiden Prabowo


Kamis, 01 Mei 2025 / 12:55 WIB
Mayday 2025, KSPI Sampaikan 6 Tuntutan ke Presiden Prabowo
ILUSTRASI. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan secara langsung 6 tuntutan buruh kepada Presiden Prabowo Subianto.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peringatan Hari Buruh Internasional digelar di Lapangan Monas, Kamis (1/5). Acara itu turut dihadiri Presiden Prabowo Subinato.

Dalam kesempatan itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal  menyampaikan secara langsung 6 tuntutan buruh kepada Presiden Prabowo Subianto.

Said menyampaikan harapan besar kepada pemimpin negara untuk memperjuangkan hak-hak kaum buruh.

Baca Juga: Naik Maung, Prabowo Akan Hadiri Peringatan Hari Buruh di Monas

Adapun 6 poin yang menjadi sorotan KSPI, pertama, buruh berharap pemerintahan Prabowo Subianto dapat menghapus sistem outsourcing.

Outsourcing adalah metode di mana sebagian atau seluruh kegiatan operasional suatu perusahaan dialihkan kepada pihak ketiga. KSPI menilai metode ini sebagai perbudakan modern.

"Kami tahu Presiden sangat peduli untuk menghapuskan outsourcing. Modern slavery, perbudakan modern," terang Said Iqbal di Lapangan Monas, Kamis (1/5).

Kedua, buruh berharap pemerintah dapat segera membentuk Satgas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Satgas PHK ini digadang-gadang menjadi garda terdepan pemerintah dalam dalam melindungi pekerja dari ketidakpastian akibat PHK.

Ketiga, pemberian upah yang layak. Pada tahun ini, pemerintah menaikkan UMP 2025 sebesar 6,5%.

"Itu telah dibuktikan setelah 10 tahun tidak pernah naik upah. 6,5% diputuskan oleh Presiden, bahkan dulu dengar-dengar mau 10%. Mudah-mudahan Pak Menko Perekonomian mendukung juga," tambahnya.

Baca Juga: Pidato di May Day, Prabowo Akan Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

Keempat, buruh berharap RUU Ketenagakerjaan baru bisa segera disahkan, khususnya dengan menghilangkan seluruh muatan Omnibus Law yang dianggap merugikan buruh.

Kelima, buruh berharap RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dapat segera disahkan. Said menyoroti nasib pekerja/asisten rumah tangga yang sering dipekerjakan dengan tidak manusiawi.

"Tolong sahkan (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Jangan seperti budak, ada yang disetrika ada yang tidur dengan kandang anjing. Dan mereka mengalami penderitaan bukan di luar sana tapi di negeri ini," imbuhnya.

Terakhir, buruh berharap ada pemberantasan korupsi dan pengesahan UU Perampasan Aset.

Selanjutnya: Melongok Rekomendasi Saham dan Prospek Kinerja PTPP di Tahun 2025

Menarik Dibaca: Benarkah Pengemudi Perempuan Lebih Rawan Mengalami Kecelakaan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×