Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kebakaran hutan di Provinsi Riau, rupanya telah berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Akibat asap dari kebakaran hutan, banyak masyarakat Riau yang mulai menderita penyakit. Salah satunya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Demikian hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif. “Yang paling banyak merasakan dampaknya masyarakat Indonesia. Jadi, kita bertindak untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia, bukan untuk negara lain," ungkap Syamsul usai mengikuti apel persiapan satuan tugas personel pemadam kebakaran di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (25/6).
Menurut Syamsul, akibat kebakaran tersebut, faktor alam membawa asap hasil kebakaran hutan ke wilayah Singapura dan Malaysia. Jadi, pergerakan asap ke wilayah udara negara tetangga lebih disebabkan faktor alam. Jadi, bukan kesalahan manusia, apalagi faktor kesengajaan.
Karena itu, lanjut Syamsul, keberhasilan pemadaman titik api di lokasi kebakaran juga bukan semata-mata faktor kekuatan manusia. Tapi juga dipengaruhi faktor alam. "Kita memang tergantung usaha manusia, tapi perlu juga dibantu faktor alam," ujarnya.
Syamsul membantah jika proses percepatan pemadaman api ini karena desakan dari Singapura dan Malaysia yang juga turut merasakan dampak asap dari kebakaran hutan Riau.
Berdasarkan laporan yang sampai ke BNPB, saat init terdapat 265 hot spot atau titik api di wilayah hutan Riau. Titik api tersebut dipadamkan oleh lebih 3.000 personel, di mana sebagian sudah berada di lapangan.
Sementara 2.300 lagi personel akan menyusul, di mana hari ini dikerahkan sebanyak 1.400 orang. Sisanya akan menyusul. BNPB juga mengerahkan sebanyak total 9 pesawat terdiri dari CN 295 1 pesawat, C130 hercules 7 pesawat, dan CN 235 1 pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News