kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masker dan hand sanitizer bakal banyak dijadikan alat peraga di kampanye Pilkada 2020


Jumat, 04 September 2020 / 21:15 WIB
Masker dan hand sanitizer bakal banyak dijadikan alat peraga di kampanye Pilkada 2020
ILUSTRASI. Warga yang tergabung dalam Masyarakat Pendukung Demokrasi melakukan aksi unjuk rasa Mendukung Pilkada Damai di Gladak, Solo, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperbolehkan masker dan handsanitizer dapat dijadikan alat peraga kampanye PIlkada Serentak 2020. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang Pelaksanaan Pilkada Serentak dalam Kondisi Bencana Non Alam Covid-19.

Salah satunya poinnya, yaitu menyangkut alat peraga kampanye (APK) dan pembatasan jumlah peserta dalam pertemuan terbatas atau rapat umum. “Hal-hal yang mendorong untuk menekan laju penyebaran atau proteksi Covid-19 ini sebetulnya adalah potensi yang sangat luar biasa,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jakarta, Jumat (4/09/2020).

Dalam Rapat Koordinasi secara virtual bersama Satpol PP dan Satlinmas, Tito menyambut baik ketentuan yang tercantum dalam PKPU Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tersebut.

Menurutnya pemanfaatan masker, sarung tangan, handsanitizer, dan faceshield sebagai alat peraga kampanye dinilai akan membawa dampak positif, khususnya dalam menekan penularan Covid-19.

Baca Juga: KPU Jateng mewajibkan paslon Pilkada serentak jalani tes swab

Dengan cara itu, para kontestan dan tim suksesnya akan bergerak secara masif untuk membagikan masker, handsanitizer, dan face shield yang sudah dilapisi stiker berisi gambar atau nomor pasangan calon. “Otomatis Tim Sukses itu akan bergerak door to door dalam rangka menaikkan popularitas dan elektabilitas pasangan calon,” kata Mendagri.

Pembatasan jumlah peserta dalam pertemuan terbatas atau rapat umum dinilai mantan Kapolri itu sebagai langkah yang tepat untuk mengurangi potensi terjadinya penularan Covid-19. Dalam PKPU mengatur jumlah peserta dalam pertemuan terbatas dibatasi maksimal 50 orang, sedangkan untuk rapat umum dibatasi maksimal 100 orang.

“Rapat umum misalnya, terbatasnya 50 orang, umumnya 100 orang, tetap menjaga jarak, memakai masker, dan lain-lain (sesuai) protokol Covid-19,” ujar Mendagri.

Pada Pasal 60 ayat (3) dalam PKPU 10 Tahun 2020 dinyatakan bahwa selain bahan kampanye yang telah ditentukan dalam Peraturan KPU yang mengatur mengenai Kampanye Pemilihan, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.

Baca Juga: Megawati: Pak Jokowi berupaya setengah mati agar ekonomi jangan sampai resesi

Pasangan Calon dan Tim Kampanye dapat membuat dan mencetak Bahan Kampanye berupa alat pelindung diri yang terdiri atas masker, sarung tangan, pelindung wajah (face shield), cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Masker dan Handsanitizer Bakal Banyak Dijadikan Alat Peraga Kampanye Pilkada 2020"

Selanjutnya: Risma pamit, ini pesan perpisahannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×