kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Masalah Pengungsi Rohingya Diminta Jadi Agenda Utama Majelis Umum PBB


Kamis, 04 Januari 2024 / 11:03 WIB
Masalah Pengungsi Rohingya Diminta Jadi Agenda Utama Majelis Umum PBB
Pengungsi Rohingya tiba dengan perahu di sebuah pelabuhan di Lhokseumawe, Aceh, Indonesia, 31 Desember 2021. REUTERS/Hidayatullah Tahjuddin


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Aksi pengepungan dan pengangkutan paksa terhadap 137 pengungsi Rohingya oleh mahasiswa Aceh pada Rabu (27/12/2023) menarik perhatian dunia. 

Beberapa kantor berita internasional turut menyoroti dan melaporkan tindakan mahasiswa Aceh yang mengangkut paksa pengungsi Rohingya dari basement Balai Meseuraya Aceh (BMA) di Kota Banda Aceh.

Aksi mahasiswa ini mendapatkan tanggapan dari Rantastia Nur Alangan, anggota Soldier of Peace International Association (SPIA), sebuah organisasi militer internasional yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan mewujudkan perdamaian dunia.

Baca Juga: PBB Berencana Menambah Jatah Makanan Bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Menurut Rantastia, penanganan masalah pengungsi Rohingya harus dijadikan agenda utama dalam Majelis Umum PBB dengan serius. Ia menekankan bahwa masalah pengungsi melibatkan korban peperangan atau konflik, dan PBB harus mengatasi hal ini dari perspektif kemanusiaan, yang merupakan bagian dari misi PBB.

"Perlu diambil langkah-langkah komprehensif dan konkret terkait keberlangsungan hidup komunitas Rohingya. Hal ini bertujuan untuk menjamin kejelasan kehidupan mereka, menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati antar mereka serta dengan negara yang ditunjuk sesuai dengan resolusi PBB," ujarnya dalam keterangannya, seperti dikutip Kamis (4/1).

Baca Juga: Arus Pengungsi Rohingya Meningkat, Pemerintah Duga Kuat Ada Jaringan TPPO

Selain itu, Rantastia sebagai bagian dari UNHCR sejak 2021 hingga sekarang telah memberikan saran dan masukan untuk Rohingya di Aceh.  Hal itu dibuktikan dari ucapan dari Monia Hasan Perawatan Suporter Internasional UNHCR kepada Rantastia lewat email yang bertuliskan: 

"Saat kita mengingat kembali tahun yang penuh tantangan dan kemenangan, kami ingin meluangkan waktu sejenak untuk mengungkapkan rasa terima kasih kami yang tulus kepada Anda. Dukungan dan kemurahan hati Anda yang tak tergoyahkan sangat penting dalam perjalanan kami untuk membantu mereka yang membutuhkan,"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×