kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mantan Mendag harap RCEP bisa rampung


Rabu, 04 September 2019 / 19:51 WIB
Mantan Mendag harap RCEP bisa rampung
ILUSTRASI. Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mari Elka Pangestu berharap Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) bisa rampung tahun 2019.

RCEP melibatkan sejumlah negara dengan akses pasar yang besar. Anggota RCEP nantinya adalah negara anggota ASEAN ditambah 6 mitra dagang yaitu Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

"Kami harap bisa diselesaikan akhir tahun ini itu juga prioritas presiden dan level menteri," ujar Mari usai menghadiri The 3rd International Conference On Trade 2019, Rabu (4/9).

Baca Juga: Pengusaha sebut perjanjian dagang bisa tarik invetasi

Meski pun setelah penyelesaian perundingan RCEP tidak membuat perjanjian serta-merta bisa dijalankan. Perlu ada proses hukum untuk mengukuhkan perjanjian tersebut.

Namun, Mari bilang selesainya RCEP akan memberikan signal positif untuk industri. Industri akan mulai bersiap untuk memanfaatkan pasar yang besar dari perjanjian tersebut.

"Kalau terlaksana itu kan berarti kita punya pasar yang (besar ke) 16 negara ini," terang Mari.

Ke-16 negara tersebut merupakan akses pasar yang besar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), RCEP memiliki pangsa pasar 50% populasi dunia,30% perdagangan global, dan 28% penanaman modal asing dunia.

Bahkan pasar RCEP melebihi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership minus Amerika Serikat (AS). RCEP dipastikan akan mendorong rantai nilai di antara 16 negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×