kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mahfud MD : Para bekas jenderal kecewa dengan SBY


Jumat, 25 Maret 2011 / 20:26 WIB
Mahfud MD : Para bekas jenderal kecewa dengan SBY
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kiri), didampingi Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius (kiri) dan Komisaris Irawati Setiady (kanan) meninjau pabrik PT Kalbio Global Medika di Kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat,


Reporter: Fahriyadi | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengakui beberapa mantan jenderal kecewa dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terungkap dalam pertemuan informal antara Mahfud dengan para purnawirawan tersebut.

Mahfud mengatakan, pertemuan dengan mantan jenderal itu dalam kapasitasnya sebagai bekas menteri pertahanan. Tapi, dia mengatakan, para bekas petinggi TNI itu tidak berniat menggulingkan pemerintah. "Mereka akan mendidik masyarakat untuk mendukung dan mengamankan SBY sampai 2014," katanya seusai membuka acara dan memberi ceramah dalam temu wicara MK dengan Institut Leimina di Jakarta, Jumat (25/3).

Mahfud mengatakan, pertemuan dengan mantan jenderal tersebut tidak pernah membicarakan untuk membuat kegaduhan. "Tak pernah bicara soal revolusi," jelasnya. Mahfud menambahkan, rakyat harus memahami bahwa pemimpin saat ini adalah hasil pilihan mereka yang berlangsung secara demokratis.

Sementara terkait adanya kelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang berusaha melakukan revolusi, Mahfud mengaku tidak tahu tentang hal tersebut. Dia juga mengatakan, ormas yang diduga tersebut bukanlah ormas besar. "Kecillah kelompok itu, kalau dibesar-besarkan nanti jadi besar," ujarnya.

Seperti diketahui, media Al Jazeera melansir dan menyebut jika ada ormas Islam di Indonesia yang menyebut jika pihaknya telah didukung mantan Jenderal untuk mengkudeta pemerintah yang berkuasa saat ini. Ormas tersebut juga melansir kabinet yang akan dibentuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×