kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Luhut kaget! Bank Dunia naikkan status Indonesia jadi upper middle income country


Kamis, 02 Juli 2020 / 04:33 WIB
Luhut kaget! Bank Dunia naikkan status Indonesia jadi upper middle income country
ILUSTRASI. Luhut Binsar Pandjaitan . ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kabar baik soal ekonomi Indonesia. Dia menyatakan bahwa Bank Dunia telah meningkatkan status Indonesia dari negara pendapatan menengah ke bawah (lower middle income) menjadi berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income).

Atas peningkatan status tersebut, Luhut mengaku kaget. Apalagi status itu disandangkan kepada Indonesia di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Sri Mulyani ungkap tiga masalah ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19

"Saya ingin juga menyampaikan berita yang baik juga buat kita bahwa Indonesia ini diumumkan oleh World Bank telah naik dari lower middle income country, menjadi upper middle income country," katanya dalam launching kampanye virtual Bangga Buatan Indonesia, Rabu (1/7/2020).

"Saya juga cukup kaget melihat ini, karena diumumkan pada saat keadaan seperti saat ini," ungkapnya.

Baca Juga: DBS prediksi lima investasi teratas yang menarik di kuartal III 2020, apa saja?

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia butuh waktu 23 tahun untuk bisa masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah ke atas dari kategori negara berpendapatan menengah ke bawah. Bendahara Negara itu pun membandingkan waktu yang dibutuhkan Indonesia dengan negara setara lainnya untuk bisa mencapai status tersebut.

Baca Juga: Bank Dunia menilai belanja publik Indonesia masih belum efisien



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×