kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Luhut Buka-bukaan, Sebut Indonesia Sudah Hampir dapat Pengganti BBM Jenis Baru


Rabu, 18 September 2024 / 14:31 WIB
Luhut Buka-bukaan, Sebut Indonesia Sudah Hampir dapat Pengganti BBM Jenis Baru
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yang rendah sulfur dalam waktu dekat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, saat ini pemerintah tengah berupaya mencari BBM jenis baru baru ini. Bahkan menurutnya usahanya kini mulai menujukan hasil.

"Sudah hampir dapat (BBM jenis baru), hanya saya belum berani buka," ujar Luhut dijumpai usai Temu Bisnis Aksi Afirmasi P3DN Tahap VIII Tahun 2024 dengan tema "Membangun Ekosistem Ekonomi Digital untuk Produk Lokal" di ICE BSD, Selasa (17/9).

Luhut menegaskan, BBM jenis baru ini akan menjadi solusi pencemaran udara yang kian mengkhawatirkan. Meski begitu pihaknya mengakui terdapat biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana ini.

Hanya saja, menurutnya hal ini lebih baik dilakukan lantaran masalah polusi udara juga berkorelasi dengan masalah kesehatan masyarakat.

"Jadi yang penting apa langkah kita dulu supaya pencemaran lingkungan dan polusi ini kita kurangi, walaupun kita sepakat ada cost yang harus ditanggung," jelas Luhut.

Baca Juga: Pertamina Paparkan Pengembangan Bioavtur di Asia Pacific Air Transport Forum 2024

Catatan Kontan, pemerintah akan membuat skenario untuk meningkatkan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu melalui produk BBM rendah sulfur dan emisi.

Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, awalnya pihaknya menargetkan regulasi BBM rendah sulfur selesai pada 17 Agustus 2024, namun harus mundur ke September karena adanya alasan teknis.

"Enggak (17 Agustus), tadinya kita ada target tapi secara teknis butuh waktu yang lebih panjang. Intinya sebelum masa pemerintahan ini berakhir, apa yang akan kita laksanakan adalah perangkat regulasinya yang kita targetkan selesai dan termasuk penugasannya," ungkapnya saat ditemui Kontan di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan tanggal 1 September 2024 adalah finalisasi dari regulasi produk BBM rendah sulfur tersebut, sedangkan untuk penyelenggaraan secara teknis akan disesuaikan dengan kesiapan Pertamina.

Kemudian terkait harga, Rachmat mengungkap bahwa harga BBM rendah sulfur akan sama dengan harga biosolar. Adapun untuk diketahui harga biosolar saat ini adalah Rp6.800 per liter.

"Harganya tetap, kualitasnya lebih baik. yang saat ini kita desain," katanya.

Selanjutnya: Sah! PUPR Tambah Anggaran IKN Jadi Rp 13,24 Triliun di 2025

Menarik Dibaca: 2 Resep Kerang Hijau Saus Tiram Praktis yang Cocok Jadi Ide Jualan di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×