Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
Walaupun masih dalam koridor target BI, inflasi 2019 dirasa tidak cukup untuk mendorong permintaan secara substansif dimana angka inflasi tahunan 2,72% hanya berada di kisaran bawah dari koridor target inflasi BI 3.5% ± 1.
“Data ini cukup merefleksikan kondisi ekonomi secara keseluruhan dimana 2019 merupakan tahun perlambatan ekonomi,” kata Febrio.
Adapun, LPEM melihat kondisi ekonomi domestik saat ini relatif stabil dan memiliki performa yang cukup baik di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global yang masih meningkat. Kondisi yang positif terlihat dari arus modal portofolio yang deras sera penguatan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Kembali menguat, rupiah pada kurs tengah BI capai Rp 13.626 per dolar AS
LPEM juga memprediksi, beberapa dampak positif akan muncul sebagai imbas dari empat kali penurunan suku bunga BI yang dilakukan tahun lalu.
“Namun, kami melihat bahwa pelonggaran lebih lanjut dapat menolong pertumbuhan kredit lebih cepat. Hal ini diperlukan perekonomian domestik untuk menghindari pelemahan permintaan agregat lebih jauh, yang akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan PDB,” tutup Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News