kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

LPEM UI: BI perlu tetap menahan suku bunga acuan 6%


Rabu, 20 Maret 2019 / 10:14 WIB
LPEM UI: BI perlu tetap menahan suku bunga acuan 6%


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia menilai Bank Indonesia (BI) perlu tetap menahan suku bunga acuan pada Maret ini.

Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM UI Febrio Kacaribu, dalam Seri Analisis Makroekonomi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (20/3), menjelaskan, BI sebaiknya menahan suku bunga sampai perbaikan defisit transaksi berjalan mulai terlihat menjanjikan.

"Surplus neraca perdagangan di bulan Februari 2019, yang tercatat sebagai nilai tertinggi sejak September 2018, akan membawa dampak positif pada upaya meningkatkan kinerja transaksi berjalan," ujar dia.

Kendati begitu, LPEM UI melihat tantangan ke depan masih cukup besar. Ini utamanya terkait dengan tren perlambatan ekonomi global yang akan berdampak pada jatuhnya harga komoditas.

Harga komoditas yang melandai akan memengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia ke depan. Itu sebabnya, BI masih perlu terus memantau dan memastikan defisit neraca transaksi berjalan tetap mengarah pada target yaitu 2,5% terhadap PDB di tahun ini.

Pasalnya, transaksi berjalan mencapai defisit hingga 3,57% terhadap PDB pada kuartal IV 2018 lalu, yang merupakan rasio terburuk neraca transaksi berjalan sejak 2014.

Di sisi lain, sikap dovish moneter Federal Reserve AS diperkirakan akan terus berlanjut di bulan ini, konsisten dengan pengetatan pasar tenaga kerja AS dan ruang fiskal AS yang terbatas. Hal ini memberikan ruang bagi bank sentral pasar negara berkembang untuk bernapas, termasuk Bank Indonesia.

LPEM UI memandang jika arus masuk modal portofolio terus berlangsung dengan kuat dan BI diproyeksikan dapat mengumpulkan cadangan devisa yang memadai, BI harusnya memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga kebijakannya sebanyak 50 basis poin (bps) nanti di tahun ini. LPEM UI mencatat, arus modal yang masuk hingga Februari 2019 sebesar Rp 59,9 triliun.

"Akan tetapi masih lebih tepat bagi BI saat ini untuk menunggu dan melihat perkembangan pasar sampai bulan depan," tandas Febrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×