Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan menahan suku bunga acuan di level 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar 17-18 Juni 2025.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan, walaupun BI sudah memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,5% di bulan lalu, inflasi Mei cenderung menurun setelah lewatnya faktor musiman di April yakni Hari Rata Idulfitri.
Sejalan dengan itu, faktor BI diperkirakan mempertahankan suku bunga bulan ini adalah karena masih belum terlihat adanya kenaikan pertumbuhan kredit yang signifikan pascapemotongan suku bunga acuan.
Di saat yang sama, walaupun Rupiah sudah menguat di beberapa minggu terakhir, masih ada risiko meningkatnya ketidakpastian di jangka pendek seiring dengan pengumuman Trump untuk melanjutkan negosiasi perdagangan dan munculnya tensi geopolitik baru di Timur Tengah.
Baca Juga: BI Rate Diproyeksi Tetap di Level 5,5%, Ini Kata Ekonom Maybank Indonesia
“Mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Bank Indonesia sebaiknya menahan suku bunga acuannya di 5,50% pada RDG Juni ini,” tutur Riefky dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6).
Riefky menambahkan, pada saat ini BI sebaiknya terus memperhatikan transmisi dan efektivitas dari pemotongan suku bunga acuan sebelumnya, sembari menjaga fokus dalam antisipasi dampak tekanan eksternal terhadap nilai tukar rupiah.
Sebagaimana diketahui, di eksternal masih terdapat risiko meningkatnya ketidakpastian di jangka pendek seiring dengan potensi reeskalasi dari perang dagang dan memanasnya tensi geopolitik Timur Tengah, atau yang saat ini sedang memanas terjadi di Iran dan Israel.
“Derasnya arus modal masuk ke Indonesia (saat ini) kemungkinan tidak berlanjut di beberapa pekan mendatang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Riefky menilai, tekanan eksternal diprediksi akan meningkat seiring pengumuman Presiden Trump yang menyatakan akan menyurati mitra dagang utamanya untuk memberikan tekanan dalam perjanjian perdagangan selama dua minggu mendatang.
Selain itu, memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah dapat memicu investor untuk flight-to-safety dan mengalihkan investasinya ke aset safe haven.
Selanjutnya: SPMB Kota Tangerang Jenjang SMP Tahap I Dibuka 19 Juni, Catat Jadwal Lengkapnya
Menarik Dibaca: Resep Sate Lilit Ayam yang Lembut dan Wangi, Sajian Spesial untuk Keluarga Tercinta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News