kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LMAN alokasikan Rp 11,1 triliun pendanaan pengadaan lahan proyek strategis nasional


Sabtu, 06 Februari 2021 / 14:08 WIB
LMAN alokasikan Rp 11,1 triliun pendanaan pengadaan lahan proyek strategis nasional
ILUSTRASI. LMAN alokasikan Rp 11,1 triliun pendanaan pengadaan lahan proyek strategis nasional.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah menyiapkan dana sebesar Rp 11,12 triliun di tahun ini. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pendanaan pengadaan lahan bagi proyek-proyek infrastruktur dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Direktur Pendanaan Lahan LMAN Qoswara mengatakan, untuk pendanaan pengadaan lahan pembangunan 45 ruas jalan tol akan menggunakan dana sebesar Rp 5,9 triliun.

Kemudian, anggaran sebesar Rp 4,6 triliun untuk pembangunan 26 bendungan. Lalu, untuk pembangunan 6 irigasi diperkirakan akan membutuhkan biaya Rp 504 miliar.

“Di tahun 2021 ini tentunya apa yang sudah baik,  dana yang ada lebih cepat ter-deliver lagi dan proyeknya cepat jadi. Sehingga masyarakat bisa menikmati infrastruktur tersebut,” ucap Qoswara dalam acara Taklimat Media yang berlangsung secara virtual pada Jumat (5/2).

Baca Juga: Ditjen Pajak bakal bangun 18 KPP Madya untuk mengejar wajib pajak potensial

Kata Qoswara, pihaknya akan menjalankan tiga strategi untuk percepatan pendanaan pengadaan lahan PSN. Pertama yaitu pembinaan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebab dengan dokumen yang berkualitas baik akan mempercepat pembayaran.

Kedua, pertemuan bulanan atau dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian/Lembaga (K/L) dan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), serta pihak lainnya.

Ketiga, percontohan atau piloting aplikasi milik LMAN yang ditujukan untuk mempermudah tugas dan fungsi LMAN dalam melakukan optimalisasi aset negara dan pendanaan pengadaan lahan.

"Ini sebenarnya dilakukan juga pada saat ini dengan beberapa stakeholders kami, terutama K/L besar tadi plus KPPIP. Intinya ingin mengetahui berapa rencana penyerapan, kemudian kita lihat kembali dievaluasi kenapa tidak terserapnya, ada gak sih bottleneck di sana. Kita coba cari solusi agar semakin cepat," kata Qoswara.

Baca Juga: Kejar wajib pajak potensial, Ditjen Pajak akan bangun 18 KPP Madya tahun ini

Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto menambahkan pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan proses bisnis. LMAN  diharapkan dapat berperan sebagai Building and Facilities Management Aset. “Harapannya aset aset negara bisa dikelola dan kami akan menjadi building manager,” ucap Candra.

Ia mengatakan pihaknya juga berencana untuk mengembangkan beberapa mega proyek yaitu  pengembangan Kawasan Ciperna, pengembangan Kawasan Arun LNG Badak, dan proyek di Jalan Wahid Hasyim  (Jakarta).

LMAN juga akan melakukan pengembangan kerjasama pemanfaatan asset dan peningkatan nilai aset untuk manfaat non finansial bersama asosiasi real estate dan akademisi. “Tahun 2021 kita berharap bisa menghasilkan  PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp 1,8 triliun,” ucapnya.

Selanjutnya: Cegah produksi Blok Mahakam menurun, SKK Migas andalkan OPLL dan pemberian insentif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×