Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto mendorong agar setiap kementerian, lembaga atau pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pengadaan barang dan jasa.
"Karena banyak orang ngadain yang penting ada, terus setelah itu ngga bermanfaat," kata Roni, Kamis (27/2).
Baca Juga: LKPP kembangkan sistem monitoring untuk memantau kinerja pengadaan pemerintah
Roni mengatakan, peningkatan kualitas barang dan jasa yang dimaksud adalah nilai pengadaan barang dan jasa sesuai dengan nilai manfaat yang didapat. "Kita ingin mendorong untuk best value for money tadi, tepat kualitas, tepat biaya, tepat jumlah, tepat waktu, tepat lokasi, tepat penyedia," ujar dia.
Pasalnya, lanjut Roni, jika pengadaan barang dan jasa yang dilakukan instansi pemerintah tepat sesuai tujuan penggunaannya, maka akan berdampak pada perekonomian.
Lebih lanjut, Roni mengatakan, salah satu strategi LKPP untuk mendukung pemerintah dalam pengadaan barang/jasa adalah dengan mengembangkan aplikasi monitoring-evaluasi lokal (AMEL).
Baca Juga: Indonesia rawan bencana, gedung delapan instansi akan diasuransikan
Menurut dia, dengan adanya aplikasi itu monitorin dan evaluasi bisa dimonitor secara online dan real time, mulai dari proses perencanaan, persiapan, pemilihan penyedia, kontrak, hingga serah terima pekerjaan dan pembayaran. Sehingga data proses pengadaan ddengan pembayaran dapat terintegrasi.
"AMEL ini salah satu upaya LKPP untuk mendukung kualitas belanja pemerintah dan kualitas dari pemerintahan untuk bisa mengontrol tidak hanya belanja itu ngadain saja tapi juga manfaatnya," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
