Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Peneliti senior Pusat Penelitian Politik-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R. Siti Zuhro memperkirakan angka tidak memilih alias golput pada Pemilu 2014 ini angkanya akan berada pada 30-an persen.
"Menurut saya angka Golput tidak jauh-jauh beda. Tapi yang jelas tidak berada di bawah 30 persen. Masih berada di 30 persen ke atas. Itu rata-rata sekitar 35, 37 persen," ungkap Siti Zuhro usai Diskusi Dalam Rangka Harlah PKPI Ke-15, Rabu (5/2/2014) di Media Center DPN PKPI, Jakarta.
Menurut Siti, masyarakat yang tidak akan memilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, lebih banyak disebabkan apatis dan tidak percaya lagi publik terhadap politik. Khususnya terlihat nyata dalam pengalaman dan fakta selama satu tahun ini. Yakni adanya obral janji minus tindakan nyata dan banyaknya politikus dan pejabat yang tersandung kasus korupsi.
Peneliti senior LIPI ini melihat sumbangan terbesar angka golput akan berasal dari masyarakat urban di kota-kota besar dan kelas menegah keatas.
"Untuk Golput biasanya untuk wilayah kabupaten/kota relatif lebih kecil ketimbang di Provinsi," jelasnya.
Alasannya, kata dia, masyarakat urban biasanya lebih ogah untuk pergi ke TPS. (Srihandriatmo Malau)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News