kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Cara KPU melakukan sosialisasi pemilu ke ojeker


Senin, 23 Desember 2013 / 14:53 WIB
Cara KPU melakukan sosialisasi pemilu ke ojeker
ILUSTRASI. Dari 45 emiten yang ada di pipeline rights issue, terbanyak berasal dari sektor keuangan dengan 17 emiten./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/03/2020


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ratusan tukang ojek atau ojeker antusias berkumpul di bawah lantai dasar Stasiun Gondangdia, Jakarta, Senin (23/12/2013). Mereka berkumpul mendengarkan sosialisasi Komisi Pemilihan Umum untuk pemilihan calon legislatif yang jatuh pada 9 April 2014.

Komisioner KPU, Sigit Pamungkas, mengaku, sosialisasi terhadap ojeker ditempuhnya sebagai salah satu pelibatan masyarakat dari semua level, baik level atas maupun bawah. "Mereka berperan penting untuk menyukseskan pemilu," kata Sigit.

Ia menambahkan, pelibatan komunitas ojek sangat strategis karena bisa menyambungkan pesan sosialisasi Pemilu 2014 kepada para penumpang yang diantarnya ke tempat tujuan. Sigit berharap, partisipasi pemilih akan meluas dengan peran tukang ojek.

Dalam rangka sosialisasi Pemilu 2014 ini, KPU turut membagikan alat peraga sesuai kebutuhan ojeker yakni helm, rompi dan masker penutup mulut. Di bagian belakang helm, tertulis, 'Coblos Yuk 9 April 2014.' Sementara redaksi di bagian rompi sama seperti yang tertulis di bagian belakang helm, hanya lebih besar.

Syahrul dan Edi Purwanto, dua orang dari ratusan ojekers yang mendapatkan helm, rompi dan masker penutup mulut. Keduanya senang mendapatkan perlengkapan untuk kebutuhan mengojek saban hari.

"Senang sekali KPU benar-benar memerhatikan masyarakat bisa menyukseskan pemilu 2014 nanti," aku Syahrul.

Syahrul yang sudah lama menjadi ojekers ini mengaku akan ikut menyosialisasikan Pemilu 2014 kepada para penumpangnya. Ia juga memastikan akan menggunakan hak suaranya nanti. Walau sebelumnya, Syahrul mengaku lupa tanggal pencoblosan dalam Pemilu 2014.

Hal yang sama diamini Edi Purwanto. Ia menegaskan, sekalipun KPU tidak membagikan rompi, helm dan masker, tetap akan menggunakan hak pilihnya pada 9 April 2014. Edi menyadari, pembagian perlengkapan yang diterimanya bertujuan mengajak orang menggunakan hak pilihnya.

"Tujuannya jangan sampai pemilih nanti enggak nyoblos. Siapapun yang dicoblos terserah. Kalau tanggal pencoblosannya 9 April 2014. Ini semua akan saya pakai mengojek lah. Selagi masih awet saya pakai. Saya pribadi saya akan mencoblos enggak mau golput. Sayang kalau enggak," katanya. (Yogi Gustaman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×