kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Libur Panjang Berpotensi Picu Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Saran Kemenkes


Kamis, 03 Maret 2022 / 00:05 WIB
Libur Panjang Berpotensi Picu Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Saran Kemenkes
ILUSTRASI. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, libur panjang yang terjadi pada akhir Februari dan awal Maret 2022 berpotensi memicu kenaikan kasus Covid-19.

Hal ini mengingat saat libur panjang ada kecenderungan peningkatan interaksi dan mobilitas masyarakat.

"Libur panjang selalu menjadi potensi terjadi peningkatan kasus, tetapi peningkatan kasus ini bisa kita tanggulangi dengan baik sehingga tidak menyebabkan sesuatu yang lebih parah, ini masih dalam batas yang bisa kita atasi bersama," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Rabu (2/3).

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat libur panjang, Nadia meminta masyarakat segera melakukan isolasi mandiri apabila memiliki gejala Covid-19 dan kontak erat.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 2 Maret: Tambah 40.920 Kasus Baru, Meninggal 376

Gejala Covid-19 antara lain, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan batuk.

"Ini upaya untuk memutus mata rantai penularan karena Omicron menular dengan sangat cepat, kalau kita tidak lakukan deteksi dini kasus akan terus melonjak. Karenanya antisipasi masyarakat sangat penting," ujarnya.

Di samping itu, Nadia mengatakan, pemerintah telah melakukan persiapan mulai dari penyediaan ruang perawatan pasien di RS, obat-obatan dan oksigen medis.

Selain itu, meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan booster.

Lalu, memperkuat pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak (tracing) yang dilanjutkan dengan perawatan (treatment).

"Ini adalah bagian penting dari penemuan kasus secara cepat agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat, mengingat varian Omicron jauh lebih mudah dan cepat menyebar dibandingkan varian yang sebelumnya," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemenkes Minta Warga Isolasi Mandiri jika Bergejala Covid-19 Usai Libur Panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×