kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang proyek Kementerian PUPR dimulai Oktober


Kamis, 22 September 2016 / 19:47 WIB
Lelang proyek Kementerian PUPR dimulai Oktober


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sebagai upaya mempercepat penyerapan anggaran dan pembangunan fisik infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan kebijakan lelang dini. Lelang akan dimulai Oktober mendatang.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, proses lelang dini yang akan dilakukan pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Bila lelang dini untuk proyek infrastruktur tahun 2016 nilainya sebesar Rp 26 triliun, tahun ini dapat mencapai Rp 40 triliun.

Selain itu, guna lebih mempercepat proses tender, Kementerian PU-Pera juga mempercepat persiapan desain dan penghitungan harga satuan. "Biasanya selalu minta persetujuan eselon I untuk rencana biaya. Ini juga harus dipercepat," kata Basuki, kemarin.

Meski tidak merinci, salah satu proyek infrastruktur yang dilakukan percepatan dari sisi desain tersebut adalah penanganan rob di Semarang. Saat ini rencana desain sudah berada di tangan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).

Sekadar catatan, pagu indikatif anggaran yang diterima oleh Kementerian PU-Pera tahun depan sebesar Rp 106 triliun. Dari jumlah itu sebanyak Rp 82 triliun merupakan belanja modal yang teridiri dari pembayaran proyek tahun jamak atau multi years contrac Rp 26 triliun dan Rp 56 triliun merupakan proyek tahunan atau single year.

Lelang dini yang dilakukan itu dilakukan untuk seluruh Direktorat Jenderal di Kemenerian PU-Pera. Meski tidak merinci, dari proses lelang dini yang dilakukan mulai akhir tahun ini tersebut mayoritas proyeknya antara lain untuk pembangunan jalan, irigasi, bendungan, embung, serta penanganan banjir.

Hingga saat ini, progres fisik proyek infrastruktur di Kementerian PU-Pera saat ini telah mencapai 55,69% dan realisasi keuangan mencapai 49,11%. “Jangan hanya duduk manis saja, tetapi harus turun ke lapangan untuk mengontrol jalan, irigasi dan lainnya,” kata Basuki.

Basuki juga menginstruksikan kepada mitra kerja Kementerian PUPR yakni kontraktor di lapangan untuk menambah waktu kerja menjadi 3 shift kerja per hari selama satu minggu penuh, menambah peralatan, menambah tenaga kerja dan mendorong penggunaan material pabrikasi. Kepada konsultan pengawas, Menteri Basuki minta untuk dilakukan peningkatan pengawasan dilapangan.

Bencana longsor yang mengakibatkan ruas jalan nasional di Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat tertimbun akibat bencana banjir bandang juga menjadi instruksi Menteri PU-Pera untuk segera cepat diatasi.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Bambang Hartadi menyebutkan, pasca kejadian longsor, pihaknya langsung mengerahkan kendaraan berupa satu unit mobil pick-up, tiga unit dump truck, satu unit truck crane, satu unit excavator serta peralatan lainnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×