kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang motor listrik Jokowi: Dimenangkan buruh bangunan, didapat putra Hary Tanoe


Sabtu, 23 Mei 2020 / 07:55 WIB
Lelang motor listrik Jokowi: Dimenangkan buruh bangunan, didapat putra Hary Tanoe
ILUSTRASI. Presiden Jokowi menandatangani sepeda motor listrik Gesits


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Putra Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yakni Warren Tanoesoedibjo menjadi pemenang lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Joko Widodo dengan penawaran seharga Rp 2,55 miliar. 

Pengumuman pemenang lelang kembali dilakukan pihak penyelenggara penggalangan dana, setelah sebelumnya M Nuh gagal menebus harga lelang yang ditawarnya pada acara lelang yang digelar MPR bersama BPIP pada Minggu (17/5). 

Baca Juga: Proses lelang motor listrik bermasalah, Bambang Soesatyo minta maaf ke Jokowi

Sebab, belakangan diketahui M Nuh yang merupakan warga Jambi itu merupakan buruh bangunan. M Nuh pun sempat diperiksa Kepolisian setempat akibat ulahnya itu. 

Pada Jumat (22/5) Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama pihak penyelenggara yang dihadiri Olivia Zalianty dan Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani kembali mengumumkan pemenang lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Jokowi di Graha BNPB, Jakarta. 

Bambang juga mengucapkan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi atas permasalahan yang terjadi dalam acara lelang motor listrik tersebut. Ia mengatakan, dirinya yang patut disalahkan terkait masalah tersebut. 

"Saya atas nama seluruh panitia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pak Presiden, kepada Setneg, kalau ada pihak yang harus disalahkan saya orangnya. Saya Bambang Soesatyo yang patut disalahkan. Bukan yang lain, karena saya penanggungjawab acara ini," kata Bambang. 

Baca Juga: Lelang diulang, anak Harry Tanoe menang lelang motor Jokowi Rp 2,5 miliar

Bambang merasa tidak enak hati kepada Presiden Jokowi yang tidak ikut campur apapun dalam acara tersebut dan hanya ingin membantu masyarakat di tengah pandemi. "Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan jujur saja saya sampai tidak enak hati dengan Pak Presiden dengan Setneg karena sebenarnya beliau tidak tahu apa-apa, beliau hanya ingin membantu gagasan para seniman dan para pekerja seni, yang sebelumnya datang kepada saya," ujarnya. 

Kena 'prank' 
Bambang juga mengatakan, pihak penyelenggara penggalangan dana tidak merasa dirugikan atas tindakan yang dilakukan M Nuh. "Kami kena prank seorang buruh di Jambi yang mengaku pengusaha tambang bernama M Nuh yang kemudian diamankan Polda Jambi," ujarnya. 

Bambang menyoroti isu miring yang diterpa acara konser secara virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" tersebut. Menurut dia, ada seorang perempuan di Kalimantan Tengah yang menyebarkan hoaks tentang acara penggalangan dana tersebut dan sudah diperiksa kepolisian setempat. "Ada penyebar hoaks Konser Virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo oleh emak-emak yang ditangkap Polda Kalteng dengan tujuan menghasut," tuturnya. 




TERBARU

[X]
×