Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Tidak satu pun perusahaan minyak yang bertarung melawan PT Pertamina (Persero) bersedia untuk mengomentari kekalahannya dalam tender pendistribusian BBM PSO 2009.
Salah satu pesaing utama Pertamina yaitu Shell Indonesia melalui Vice President Bussiness Development Wally Saleh menegaskan, perusahaan akan tetap menunggu pemberitahuan resmi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) selaku pelaksana tender sebelum berkomentar banyak.
"Lebih baik, kita tunggu saja pengumuman dari BPH Migas nanti," ujar Wally singkat, Selasa (23/12).
Sementara Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menegaskan, keputusan rapat seluruh anggota komite yang menetapkan Pertamina sebagai pemenang tunggal adalah mutlak.
Menurutnya, Pertamina secara keseluruhan sangat siap dan mendapat skor penilaian yang paling tinggi sehingga ditetapkan sebagai pemenang.
Tubagus merinci, dari aspek administratif Pertamina sudah memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Yaitu memiliki izin usaha ritel BBM, memiliki fasilitas penyimpanan, memiliki sarana angkutan dan penjualan, beroperasi di 2 wilayah pemasaran, mempunyai cadangan operasional, menguasai jaringan distribusi, mempunyai kemampuan finansial, laporan keuangan yang di audit, serta mematuhi peraturan BPH Migas.
Lalu dari aspek komersial besaran alpha sampai titik serah BBM Pertamina dalam hitungan yang wajar, memenuhi tata cara verifikasi, memenuhi term of payment, menyerahkan bank guarantee, cadangan operasional yang cukup, serta mengajukan rencana pengembangan jaringan distribusi.
Kemudian dari sisi fasilitas, Pertamina memiliki penyimpanan tangki darat dan mengapung yang cukup memadai, memiliki moda transportasi BBM di darat dan air, serta terbukti mampu menyalurkan BBM secara berkala ke SPBU dan Non SPBU
"Sementara untuk perusahaan lain, dari hasil evaluasi dan tinjauan lapangan ternyata ada perbedaan yang signifikan antara dokumen yang diajukan dengan fakta lapangan. Serta hampir semua lembaga penyalur dikuasai Pertamina," kata Tubagus.
Ditambahkannya, verifikasi lapangan oleh tim teknis PSO dilakukan ke seluruh wilayah pemasaran yang di tawarkan. Antara lain di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Timur, Pulau Laut di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, serta Muara Teweh di Barito Utara.
"Adapun Badan Usaha lain yang ikut PSO secara tidak langsung adalah TPPI yang akan memasok BBM RON 88 sebanyak 50.000 barel per hari ke Pertamina," tandasnya.
Presiden Direktur PT Tuban Petro Amir Sambodo selaku pemegang mayoritas saham TPPI membenarkan hal tersebut. "Berdasarkan kesepakatan dengan Pertamina, TPPI akan memasok dan mendukung Pertamina untuk suplai Premium RON 88, kerosen, dan LPG," ujarnya.
Rabu (24/12) ini, BPH Migas akan menyerahkan surat penugasan ke Pertamina pada pukul 14.00 WIB di kantor BPH Migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News