kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lapangan kerja kian menipis?


Rabu, 15 November 2017 / 20:17 WIB
Lapangan kerja kian menipis?


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dinilai tidak maksimal dalam menyerap lapangan pekerjaan. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang cukup ideal pun nilai tak bisa membuat industri menyerap lapangan pekerjaan dengan optimal.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 10.000 orang atawa menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017.

Menurut Sekjen Organisasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi), Timboel Siregar, hal tersebut dikarenakan kurangnya koordinasi perluasan lapangan kerja di Indonesia. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) yang cukup baik malah tak bisa menyerap tenaga kerja yang ada.

"Pekerjaan merupakan tanggungjawab atas lapangan kerja. Jadi pemerintah harus meng- create perluasan lapangan kerja," kata Timboel, Rabu (15/11).

Ia meminta pemerintah untuk mendorong hubungan industrial untuk turut mendorong membantu menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan. Maklum saja, peningkatan keahlian pekerja belum optimal didorong industri yang ada. "Ini kita lihat terkait proses hubungan industrial yang ada di dalam" imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Apindo Agung Pambudi bilang kebutuhan lapangan kerja yang besar setiap tahunnya menjadi faktor minimnya peluang kerja yang ada. Selain itu, hal yang mendasar menurutnya adalah ketidakseimbangan kualitas tenaga kerja dengan kebutuhan yang ada.

"Ini yang menjadi tantangan bagi kita untuk mencoba mengisi skill tenaga kerja lokal,"imbuhnya.

Pandangan berbeda di sampaikan oleh Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta. Menurutnya, bilang tenaga kerja Indonesia masih banyak yang terserap di sektor informal. Untuk itu dia menyatakan pemerintah perlu mendorong sektor informal dalam berbagai cara.

"Ini bisa didorong di antaranya dengan perluasan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemberian tempat yang lebih baik, serta pendampingan,"ujar dia.

Namun ia cukup optimistis, di tahun 2018 jumlah pengangguran akan banyak diserap oleh sektor informal. Banyaknya penyelenggaraan acara internasional menurutnya bisa mendorong penyerapan tenaga kerja. "Walaupun itu hanya temporary, tapi bisa menyerap tenaga kerja cukup banyak," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×