kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Laju Inflasi Februari Diperkirakan Menurun Karena Harga Pangan dan Kebutuhan Pokok


Senin, 27 Februari 2023 / 13:33 WIB
Laju Inflasi Februari Diperkirakan Menurun Karena Harga Pangan dan Kebutuhan Pokok
ILUSTRASI. Pedagang beras melayani pembeli di kiosnya, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/1/2023).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju inflasi secara bulanan pada Februari 2023 diperkirakan akan menurun dari bulan sebelumnya. Menurutnya inflasi ini karena harga  pangan alias kebutuhan pokok masyarakat menurun.

Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memproyeksikan inflasi pada bulan ini akan sebesar 0,11% month on month (MoM). Menurutnya, laju inflasi bulanan akan menurun karena  kenaikan harga kebutuhan pokok mulai mereda menyusul panen raya tanaman bahan makanan sudah mulai di beberapa sentra produksi.

“Harga bawang merah, bawang putih dan cabai merah mulai berkurang kenaikannya, bahkan cabai rawit harganya sudah turun. Harga telur dan daging ayam juga turun sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya seperti daging sapi, minyak goreng dan gula pasir cenderung stabil,” tutur Damhuri kepada Kontan.co.id, Senin (27/2).

Dia mengatakan, bulan ini harga beras masih cenderung dalam tren meningkat, namun diperkirakan akan turun mulai bulan Maret 2023 menyusul panen raya di beberapa sentra produksi. Kemudian harga emas juga diperkirakan akan turun, sehingga inflasi kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya diperkirakan akan menjadi rendah, bahkan berpotensi deflasi.

Baca Juga: Warren Buffett: Kepanikan Finansial atau Resesi Dunia yang Parah Bakal Terjadi

Penurunan inflasi ini juga  sejalan dengan penurunan harga di tingkat produsen. Laju inflasi producer price index terus menurun setelah mencapai puncaknya pada bulan September 2022 seiring dengan rantai pasok yang semakin pulih.

“Tapi secara keseluruhan kenaikan harga kebutuhan pokok di bulan Februari berkurang jika dibandingkan dengan kenaikan pada bulan Januari 2023,” ujar Damhuri.

Meski begitu, Dia menambahkan, penurunan  inflasi yang lebih dalam akan terhambat oleh kenaikan harga BBM non-subsidi menyusul kenaikan harga minyak mentah di pasar global pada bulan Januari 2023 dan pelemahan kurs rupiah pada bulan Februari 2023, serta aktivitas perekonomian yang semakin meningkat. Sehingga permintaan terhadap barang dan jasa semakin meningkat pula.

Baca Juga: Menghitung Efek Ekonomi Ramadan dan Lebaran ke Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini

“Secara tahunan laju inflasi diperkirakan akan kembali meningkat menjadi 5,42% YoY pada bulan Februari 2023 dari 5,28% YoY pada bulan Januari 2023, karena pada bulan Februari 2022 terjadi deflasi -0,02% MoM, sementara pada bulan Februari 2023 diperkirakan terjadi inflasi 0,11% MoM,” ujar dia.

Lebih lanjut, pada Maret mendatang, Damhuri memperkirakan harga pangan dan kebutuhan pokok akan turun. Ini karena sudah mulai puncak panen raya tanaman bahan makanan. Tapi penurunannya diperkirakan tidak terlalu besar, mengingat akhir Maret akan mulai bulan puasa yang biasanya terjadi peningkatan permintaan bahan pokok.

“Selain itu rencana impor beberapa kebutuhan pokok seperti beras, daging sapi dan lain-lain diperkirakan akan dapat menekan kenaikan harga pada bulan puasa dan Lebaran nanti,” tutup Damhuri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×