kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kurs rupiah mencapai Rp 14.300 per dollar AS, ini kata Sri Mulyani


Kamis, 28 Juni 2018 / 14:17 WIB
Kurs rupiah mencapai Rp 14.300 per dollar AS, ini kata Sri Mulyani
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Beri Keterangan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (28/6), rupiah melemah cukup dalam setelah dollar Amerika Serikat kembali menguat. Bahkan, siang ini, rupiah sudah bertengger di level 14.328 per dollar AS, sementara kemarin tak sampai Rp 14.200 per dollar AS. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Menurutnya, pemerintah akan terus mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs rupiah tersebut.

Dari sisi internal, maksud Menkeu, yaitu yang berhubungan dengan seluruh framework kebijakan makro, baik dari sisi fiskal, moneter, hingga neraca pembayaran.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan mengontrol dari sisi fiskal, terutama menjaga defisit anggaran, penerimaan negara, belanja negara yang sesuai rencana, dan jadwal penerbitan surat utang negara.

"Agar apa yang disebut kerawanan itu bisa tetap ditekan," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan (Kemkeu), Kamis (28/6).

Sementara faktor penggerak kurs rupiah yang berasal dari eksternal, terutama yang bersifat relatif seperti perubahan kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS), penguatan dollar, hingga pergerakan arus modal asing perlu dimitigasi. "Kalau menghilangkan sama sekali tidak mungkin," tambah dia.

Meski demikian lanjut Sri Mulyani, selama pergerakan kurs rupiah masih mencerminkan fundamental dan tidak mengubah kekuatan ekonomi atau tidak bergerak jauh dari faktor pisitifnya, maka, "Kami melihat itu sebagai suatu penyesuaian yang normal," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×