kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kuartal II, penanaman modal asing Rp 171 T


Rabu, 26 Juli 2017 / 12:23 WIB
Kuartal II, penanaman modal asing Rp 171 T


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua (periode April-Juni) tahun 2017 sebesar Rp 170,9 triliun, meningkat 12,7% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 151,6 triliun.

Kepala BKPM, Thomas Lembong mengatakan, capaian realisasi investasi triwulan kedua tersebut memberikan harapan untuk dapat mencapai target realisasi investasi tahun 2017 yang ditetapkan sebesar Rp 678,8 triliun.

“Ada recovery di triwulan II dibanding dengan triwulan I. Saya pribadi merasa bahwa beberapa proyek yang sempat diselesaikan dan contoh seperti yang diresmikan Presiden Jokowi. Mitsubishi yang di Karawang, kemudian Wulling kemudian di Cilegon Krakatau Steel dan Osaka Steel. Proyek yang sempat diselesaikan di triwulan II ini kontribusinya signifikan,” jelasnya di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (26/7).

BKPM mencatat, selama Triwulan II tahun 2017, realisasi tercatat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 61,0 triliun, naik 16,9% dari Rp 52,2 triliun pada periode yang sama tahun 2016 dan PMA sebesar Rp 109,9 triliun, naik 10,6% dari Rp 99,4 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

Thomas juga menjelaskan bahwa dari realisasi investasi baik PMDN dan PMA (Penanaman Modal Asing) berdasarkan sektor usaha, lima besar sektor yang terbesar ialah sektor pertambangan yang sebesar Rp 20,8 triliun atau 12,2% dari total investasi. Kemudian diikuti oleh sektor Listrik, Gas dan Air sebesar Rp 19,0 triliun atau 11,1%.

Selajutnya sektor Industri Makanan (Rp 18,9 triliun, 11,1%), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (Rp 17,5 triliun, 10,2%); dan Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi (Rp 12,8 triliun, 7,5%).

Adapun lima besar negara asal PMA adalah Singapura yang tercatat US$ 1,6 miliar atau 19,5%, Jepang (US$ 1,4 miliar, 17,5%); R.R. Tiongkok (US$ 1,3 miliar, 16,4%); Hongkong, RRT (US$ 0,6 miliar, 7,5%) dan Korea Selatan (US$ 0,5 miliar, 5,8 %).

Menurut dia, dalam rangka mempercepat realisasi investasi proyek-proyek PMA/PMDN, pemerintah telah mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi, yang diharapkan implementasinya dapat dirasakan oleh dunia usaha yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan realisasi investasi.

“Banyak yang harus kita perbaiki, tetapi tren investasi masih menunjukkan pertumbuhan” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×