kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kualitas udara di Pekanbaru masih tak sehat, berikut imbauan BNPB


Minggu, 15 September 2019 / 11:04 WIB
Kualitas udara di Pekanbaru masih tak sehat, berikut imbauan BNPB
ILUSTRASI. WARGA TERKENA DAMPAK ASAP KARHUTLA


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi udara di wilayah Pekanbaru masih terpantau tidak sehat pada Minggu (15/9) pagi. Hal ini diketahui dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo yang saat ini berada di wilayah Pekanbaru mengatakan, pagi ini masih teramati kabut tipis akibat asap kebakaran hutan dan lahan ( karhutla). 

"Secara umum bisa dikatakan bahwa di Riau memang tidak terdeteksi hotspot oleh satelit, tapi hasil laporan satgas kemarin sore bahwa masih ada titik api yang belum padam dan mengeluarkan asap sehingga kondisi masih berasap," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (15/9). 

Baca Juga: Masih ada 27 hotspot kategori tinggi, BNPB: Jarak pandang di Riau hanya 1 km

Agus menjelaskan, asap di Riau merupakan dampak dari karhutla di Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau. 

"Asap dari Sumatra Selatan dan Jambi mengarah ke Riau dan Sumbar," ujar Agus. 

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Humas BNPB Rima Rosita menyarankan, masyarakat yang berada di wilayah terdampak karhutla untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah jika memang tak ada acara yang penting. 

"Dianjurkan untuk memakai masker. Masker jangan hanya mengandalkan sapu tangan. Tapi memang masker yang dijual di apotek (masker kesehatan). Kalau masker kotor, cepat diganti," kata Rima. 

Baca Juga: Kemarau di Riau berlangsung hingga Oktober 2019, kabut asap masih pekat

Sementara itu, masyarakat diminta menekan akses asap dengan menutup jendela rumah agar asap tak masuk ke dalam. 

"Terus di rumah menutup jendela, mengurangi supaya akses asap tidak masuk ke rumah. Jadi tutup saja. Dan untuk menghidupkan kipas angin, agar asap berputar (mengurai asap agar tak berkonsentrasi di dalam rumah)," tutur Rima. 

Tidak Sehat

Pemantauan titik api pada Sabtu (14/9), masih ada 3 titik api teramati di Kepulauan Riau, 1 titik api di wilayah Jambi, dan 1 titik api wilayah Lampung dengan kategori sedang. 

Sedangkan, masih teramati 1 titik api kategori tinggi di Kepulauan Riau. 

Sementara itu, kualitas udara di Pekanbaru, Riau, Minggu (15/9) pagi terpantau melalui AirVisual masih lebih buruk dibandingkan Jakarta. 

Data AirVisual, hingga pukul 07.50 WIB menunjukkan kualitas udara Riau menunjukkan indeks yang tidak sehat dengan parameter Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 161. 

Baca Juga: BNPB: Kabut asap di Riau sudah sangat bahaya

Indeks tersebut lebih besar dibandingkan Jakarta yakni 156 AQI. Seperti diketahui, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk keempat pada Minggu (15/9) pagi. 

Meski begitu, kualitas udara Pekanbaru, Riau pagi ini cenderung lebih baik dibandingkan pada Jumat (13/9), dimana berdasarkan laporan Kompas.com hingga pukul 13.00 WIB kualitas udara di Pekanbaru, Riau tercatat sangat tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) sebesar 264. (Mela Arnani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Kualitas Udara di Pekanbaru Masih Tak Sehat, Ini Imbauan BNPB"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×