Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melaporkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan pada awal tahun 2025. Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan, hampir 1.000 pekerja di Sanken Indonesia terdampak PHK akibat penutupan pabrik.
Selain itu, lebih dari seribu buruh Yamaha Music kehilangan pekerjaan karena relokasi pabrik ke Cina. Ratusan buruh di PT Tokay Bekasi juga mengalami PHK.
Iqbal menyebut, ribuan pekerja di industri otomotif, terutama di sektor pabrikan truk dan dump truck, berpotensi mengalami PHK akibat meningkatnya impor truk dari China yang tidak terkendali.
“(Buruh yang terkena PHK sejak Januari-Februari 2025) sekitar 3.000 orang dan akan bertambah,” ujar Iqbal kepada Kontan, Kamis (27/2).
Ia juga menyoroti minimnya upaya pemerintah dalam mencegah gelombang PHK ini.
Menurutnya, Menteri Investasi, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, serta Menteri Koordinator Perekonomian bertanggung jawab atas PHK yang terjadi di sektor riil.
Di sisi lain, KSPI menyambut baik peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang secara resmi diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu tujuan badan tersebut adalah menciptakan lapangan kerja berkualitas.
Namun, KSPI pesimistis terhadap kemampuan Danantara dalam menjalankan tujuan tersebut.
“Menteri Investasi, yang juga CEO Danantara, adalah salah satu penggagas utama sekaligus Ketua Satgas Omnibus Law UU Cipta Kerja, kebijakan yang sangat ditentang oleh kaum buruh karena merusak masa depan mereka,” ujar Iqbal.
Selanjutnya: Catat Jadwal Imsakiyah dan Sholat Kota Surakarta selama Ramadan 2025
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat hingga 5 Maret, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Aveeno Body Wash
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News