kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis Bank di AS Buka Peluang The Fed Pangkas Suku Bunga Mulai Kuartal III-2023


Kamis, 11 Mei 2023 / 19:09 WIB
Krisis Bank di AS Buka Peluang The Fed Pangkas Suku Bunga Mulai Kuartal III-2023
ILUSTRASI. A screen displays Federal Reserve Chair Jerome Powell speaking as a trader works on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., November 2, 2022. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Awal tahun 2023 diwarnai dengan kabar tak sedap yang datang dari perbankan Amerika Serikat (AS). 

Sejumlah bank besar di negara Paman Sam mencatat krisis. Krisis ini kemudian menggeser ekspektasi pasar terhadap tingkat suku bunga dari bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Berdasarkan data dari Chicago Mercantile Exchange (CME Group) terkait pergerakan suku bunga The Fed, pasar mulai memperkirakan ada kemungkinan penurunan suku bunga acuan The Fed pada tahun 2023. 

Sebelum kabar krisis bank-bank tersebut, pasar memperkirakan puncak suku bunga The Fed ada di level 5,50% dan akan dipertahankan di level tersebut hingga akhir tahun 2023. 

Baca Juga: Inflasi Amerika Serikat Turun di Bawah 5% pada April 2023

Setelah krisis terjadi, pasar pun memperkirakan puncak suku bunga The Fed adalah 5,25% dan akan mulai turun pada akhir kuartal III-2023, yaitu di September 2023. 

Pada pertemuan The Fed September 2023, diperkirakan suku bunga acuan turun 25 bps menjadi 5,00%. 

Kemudian, suku bunga akan turun lagi pada November 2023 menjadi 4,75% dan ditutup pada akhir tahun atau pada Desember 2023 di level 4,5%. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, memang terbuka kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga acuan pada akhir tahun 2023. 

Namun, David mengingatkan, ekspektasi pasar dan realisasi kebijakan The Fed masih akan bergerak dan akan bergantung dengan perkembangan di AS.  "Bisa saja (ada penurunan). Namun, pastinya sangat tergantung perkembangan inflasi," terang David kepada Kontan.co.id, Kamis (11/5). 

Bila melihat data terkini, David melihat perubahan inflasi tak terlalu signifikan. Inflasi April 2023 hanya turun 0,1% menjadi 4,9% yoy.

Baca Juga: Prediksi IHSG Tembus 7.200 di Akhir 2023, Cek Rekomendasi Saham Ajaib Sekuritas

Senada dengan David, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky juga melihat ada kemungkinan The Fed memangkas suku bunga acuan di akhir tahun. 

Riefky pun mengingatkan, yang terjadi akan sangat bergantung dengan data yang terjadi di negara Paman Sam.  "Angka inflasi AS memang mereda, tetapi keputusan The Fed akan mudah berubah sewaktu-waktu, seiring dengan rilis data terbaru nantinya," tandas Riefky. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×