kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KPU minta kekurangan anggaran pemilu segera cair


Rabu, 12 Februari 2014 / 07:29 WIB
KPU minta kekurangan anggaran pemilu segera cair
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri resepsi resmi setelah pembicaraan mereka di Vladivostok, Rusia 25 April 2019.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik mengeluhkan Kementerian Keuangan yang tidak segera mencairkan anggaran Pemilu 2014. Husni mengatakan, anggaran penyelenggaraan pemilu masih kurang Rp 1,3 triliun dari Rp 14,4 triliun yang dianggarkan.

"Hal kedua yang kami konsolidasikan adalah anggaran. Anggaran untuk Pemilu 2014 itu Rp 14,4 triliun, ada kekurangan Rp 1,7 triliun," ujar Husni pada rapat koordinasi nasional Pemantapan Pemilu Legislatif 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2014).

Dia mengatakan, pihaknya dapat mengakali pos anggaran tertentu untuk efisiensi. Menurutnya, KPU dapat menghemat anggaran sekitar Rp 4 miliar dalam pengadaan logistik pemilu. Jadi, kekurangan anggaran sebesar Rp 1,3 Triliun.

"Sebagian kecil dari kekurangan itu bisa dipenuhi dari penghematan pengadaan logistik. Namun ada Rp 1,3 triliun lagi yang merupakan kekurangan absolut," katanya.

Husni menyampaikan, jika kekurangan itu tidak segera ditutup, KPU khawatir proses pemungutan suara akan terganggu. Pasalnya, kata dia, kekurangan itu ada pada pos pembuatan tempat pemungutan suara (TPS).

"Kekurangan ini terdapat dalam cost pembuatan TPS. Di Pemilu 2009 lalu, anggaran yang dialokasikan per TPS Rp 750 ribu, sementara anggaran yang dianggarkan untuk tahun ini cuma Rp 500 ribu. Ini yang kami ajukan untuk kemudian mudah-mudahan dapat direspon dengan cepat," pungkas Husni. (Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×