Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pantauan komoditas pangan selama periode kuartal pertama tahun 2021. Hasilnya, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga.
"Secara umum (harga) relatif stabil, kecuali daging sapi, daging ayam, cabai, bergejolak harganya," ujar Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU, Taufik Ariyanto saat konferensi pers virtual, Jumat (16/4).
Kenaikan harga daging sapi dan cabai di wilayah Aceh dan Sumatra mencapai 16%. Kemudian, kenaikan harga cabai di Kalimantan mendekati 20%. Serta kenaikan harga daging ayam potong (broiler) pada sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang mencapai 30%.
Taufik menerangkan, kenaikan harga sejumlah komoditas disebabkan tiga hal. Yakni, faktor cuaca terkait masa panen, faktor kendala pasokan terkait logistik dan faktor jalur distribusi yang panjang. KPPU akan mendalami faktor jalur distribusi yang panjang yang diduga mengakibatkan kenaikan harga.
Baca Juga: Soal pasokan pangan saat Ramadan, Kementan: Masyarakat tak perlu khawatir
"Ini yang kami duga terjadi di daging ayam dan telur ayam dimana harga ayam di tingkat hilir atau di tingkat konsumen naik, tapi dari beberapa pemberitaan yang kami pantau selama ini harga di tingkat peternak relatif malah turun. Jadi ke depan kita akan pantau dan kita akan dalami khusus untuk gejolak yang tidak simetris ini terutama untuk daging ayam dan telur ayam," terang Taufik.
Komisioner KPPU Guntur S Saragih menilai, terdapat konsumsi tertentu yang mengalami fluktuasi menjelang ramadan. Ia meminta masyarakat tidak melakukan pembelian komoditas pangan berlebihan karena ketersediaan pasokan dapat didapat dari sejumlah alternatif untuk memenuhi kebutuhan.
Guntur mendorong setiap daerah untuk menciptakan jalur distribusi yang efektif dan efisien agar tidak terjadi lonjakan harga komoditas pangan. "Walaupun ada kenaikan (harga), Insya-Allah bukan karena pelanggaran persaingan, kalaupun ada pasti akan kami tindak," ujar Guntur.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, memasuki bulan puasa, harga beberapa komoditas pangan masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan saat ini masih dalam fase pertama kenaikan harga pangan saat periode ramadan hingga lebaran.
"Ini masih masuk fase pertama, masih belum H+7. [Tren harga] Baru bisa diketahui saat H+7 fase pertama," ujar Abdullah kepada Kontan, Kamis (15/4).
Baca Juga: Gapmmi harap industri makanan dan minuman membaik di Ramadan 2021