Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi meyakini Ketua KPK Abraham Samad akan menjaga independensi meski disebut-sebut sebagai bakal calon wakil presiden bagi Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDI-Perjuangan.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, KPK yakin Abraham akan bersikap tegas dan segera memperjelas sikapnya kepada publik terkait wacana pencalonan ini.
"Kami yakin, Pak AS (Abraham Samad) akan bersikap tegas dan segera menjelaskan sikapnya soal capres-pencapresan, apakah akan tetap di KPK atau sebaliknya. Itulah salah satu cirinya AS soal ketegasan yang pasti segera ditunjukkannya. Kami meyakini AS (Abraham) akan menjaga dan melindungi independensi KPK," kata Bambang, melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Jumat (16/5/2014).
Dia mengatakan, KPK adalah lembaga negara yang independen. Setiap staf dan unsur pimpinan KPK, katanya, dipastikan telah memahami makna independensi tersebut. Bambang juga mengatakan bahwa Abraham belum meminta izin kepada unsur pimpinan KPK lainnya untuk maju sebagai calon wakil presiden 2014.
Sejauh ini, kata Bambang, belum ada sikap resmi pimpinan KPK mengenai wacana pencalonan Abraham. Meski demikian, lanjut Bambang, masing-masing unsur pimpinan KPK sudah memberikan respons kepada media secara terpisah terkait dengan wacana pencalonan Abraham tersebut.
Sebelumnya, Abraham mengaku sudah direstui KPK untuk maju sebagai bakal calon presiden pendamping bakal calon presiden PDI-Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). Menurut Abraham, tidak ada penolakan di internal KPK jika dia nantinya dilamar Jokowi. Abraham mengaku sudah berkonsultasi dengan pimpinan KPK lainnya terkait kemungkinan dia maju dalam Pemilihan Presiden 2014.
Namun, saat ditanya apakah sudah pasti akan menjadi bakal cawapres Jokowi, Abraham mengatakan bahwa dia hanya akan mengikuti arah takdir. Mengenai ada atau tidaknya pembicaraan dengan PDI-P terkait hal ini, pria kelahiran Makassar itu menjawab "komunikasi batin" seraya tersenyum.
Sementara, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Zulkarnain menyarankan agar Abraham tetap bertugas di KPK hingga masa jabatannya berakhir pada 2015 mendatang. Menurut Zulkarnain, kontrak Abraham sebagai Ketua KPK adalah memberantas tindak pidana korupsi. Dia pun berharap rekannya itu berkomitmen pada pemberantasan korupsi. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News