kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

KPK mendalami keterlibatan DPR di kasus simulator


Selasa, 28 Mei 2013 / 20:17 WIB
KPK mendalami keterlibatan DPR di kasus simulator
ILUSTRASI. Gula.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mendalami kasus dugaan suap pengadaan proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) dengan terdakwa Djoko Susilo. Mengenai nama-nama anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang disebut-sebut dalam persidangan kasus simulator SIM, KPK menunggu hasil proses persidangan.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, lembaga anti korupsi tersebut masih terus mendalami dan mengembangkan kasus dugaan suap di Kakorlantas. "Kami tunggu dulu proses persidangan, ini kan persidangan pak DS (Djoko Susilo). Sementara yang sekarang ini kan di proses penyidikan juga masih ada tiga tersangka yang belum selesai," ujar Johan, Selasa (28/5).

Johan menjelaskan anggota DPR yang nama-namanya disebutkan oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teddy Rusmawan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) hari ini, sudah diperiksa dan dimintai keterangan oleh KPK sebelumnya. Keterangan mereka ini kemudian dipakai untuk mendakwa Djoko Susilo.

Teddy mengatakan ia disuruh Djoko menyerahkan uang sebesar Rp 4 miliar kepada Muhammad Nazaruddin, dan waktu itu ia juga bertemu anggota DPR lainnya seperti Bambang Soesatyo, Aziz Sayamsuddin, Desmond Mahesa dan Herman Hery di Restoran Basara. Uang tersebut disetorkan ke Anggota Komisi III DPR itu karena kala itu, Nazaruddin menjanjikan bantuan dalam mencairkan uang Rp 600 miliar untuk dana pendidikan polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×