kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

KPK jadwalkan pemeriksaan Sekjen DPR RI


Senin, 21 Oktober 2013 / 10:41 WIB
KPK jadwalkan pemeriksaan Sekjen DPR RI
ILUSTRASI. Pahami 5 Kebiasaan yang Dapat Merusak Kulit pada Malam Hari


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Senin (21/10) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Winatuningtyastiti. Kali ini, dirinya akan diperiksa sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi suap penanganan Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) yang melibatkan Ketua MK, Akil Mochtar.

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bidang Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha dalam pesan singkatnya.

Namun, hingga berita ini diturunkan, yang Winatuningtyastiti pun belum terlihat hadir di Kantor KPK. Rencananya, selain memeriksa Sekjend, hari ini KPK juga berencana memeriksa sepuluh saksi lainnya terkait kasus yang sama.

Kesepuluh saksi tersebut, yaitu Awal (swasta), Jenny Frenni (ibu rumah tangga), E. Betty Budiyanti Moesigit (notaris), Ingrid (sales NIAC Motor), Rohidin (swasta), Dadang priatna (swasta), M. Awaludin (swasta), Dadang sumpena (swasta), Elant S Gaho (wiraswasta), dan Edwin Permana (wiraswasta).

Kasus ini berawal dari perkara Pilkada di Kabupaten Lebak, Banten dan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang ditangangi oleh Akil di MK. Untuk kasus Pilkada Lebak, Akil dan seorang advokat Susi Tur Andayani diduga menerima suap dari seorang pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang juga merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Kini, Aki, Susi, dan Wawan juga telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK. Adapun barang bukti suap dalam kasus ini berupa uang Rp 1 miliar.

Sedangkan dalam kasus Pilkada Gunung Mas, Akil bersama seorang anggota DPR Chairun Nisa juga diduga menerima suap dari pengusaha Cornelis Nalau dan calon Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih. Kini KPK juga telah menetapkan Chairun Nisa, Cornelis, dan Hambit sebagai tersangka. Adapun barang bukti suap dalam kasus ini berupa uang Rp 3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×