kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPK dan Kepolisian kompak tolak boikot pajak


Senin, 17 September 2012 / 16:47 WIB
KPK dan Kepolisian kompak tolak boikot pajak
ILUSTRASI. Seorang petugas menunjukkan koleksi lempengan emas di Pegadaian Galeri24, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (9/3/2021). ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian menolak wacana boikot membayar pajak yang bergulir dalam Musyawarah Nasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Wakil Ketua KPK Zulkarnain menyatakan, aksi boikot itu justru akan menggangu kehidupan masyarakat. "Kepentingan publik nanti akan terganggu," kata Zulkarnain di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (17/9).

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman. Ia mengatakan,negara tanpa pajak adalah hal yang tak mungkin.

Karena itu, Sutarman juga tidak menyetujui wacana pemboikotan pajak yang mengemuka dalam Musyawarah Nasional PBNU di Cirebon. "Tidak bisa itu karena negara ini tidak akan hidup tanpa pajak," ujar Sutarman ditempat yang sama.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengatakan, wacana itu bertujuan untuk mendorong pengelolaan keuangan negara agar lebih baik. Dalam Islam, katanya, tidak mewajibkan umatnya membayar pajak, namun membayar zakat.

Selama ini, warga NU taat membayar pajak karena tunduk terhadap aturan pemerintah. Namun, jika hasil pajak dan APBN terus menerus dikorupsi, lanjutnya, ketaatan masyarakat untuk membayar pajak perlu ditinjau ulang.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Edy Sapto mengatakan bahwa wacana yang dikemukakan PBNU hanyal kritik agar kasus pengemplangan pajak menjadi prioritas negara untuk diberantas. "Itu semacam warning (peringatan). Saya kira salah baca kalau melihat dari sisi itu (pemboikotan pajak)," ungkap Tjatur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×