kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korsel: Proyek jet tempur dengan Indonesia tetap berjalan


Senin, 22 Oktober 2018 / 14:18 WIB
Korsel: Proyek jet tempur dengan Indonesia tetap berjalan
ILUSTRASI. MenkoPolhukam Bahas program pengembangan jet tempur KFX/IFX


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan pada Senin (22/10) menegaskan, proyek pengembangan jet tempur dengan Indonesia masih dalam jalur target. Negara penghasil ginseng ini pun bersedia bernegosiasi dengan Indonesia yang belum membayar kontribusi US$ 200 juta. 

Proyek ini sejatinya telah berjalan sejak 2014. Kedua negara sepakat mengembangkan jet tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). 

Dari nilai proyek sekitar US$ 7,9 miliar, Indonesia akan membayar 20% dari ongkos pengembangan. Tapi, akhir pekan lalu, Indonesia mengatakan, tengah mencari pendanaan yang lebih ringan.

Agen pengadaan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan mengatakan, proyek tersebut tetap berjalan masih on track.

"Berdasarkan pertemuan September, kami sepakat tetap dilanjutkan. Sedangkan untuk kontribusi, kami berencana melakukan negosiasi tambahan," kata Juru Bicara DAPA, seperti dikutip Reuters.

Dia mengkonfirmasi bahwa Indonesia belum membayar kontribusi senilai 230 miliar won (US$ 203 juta) antara pertengahan tahun 2017 hingga pertengahan 2018.

Pemerintah Indonesia, yang tengah menghadapi depresiasi nilai tukar rupiah ke level terlemah 20 tahun terakhir, memang meminta renegosiasi. Upaya ini pun untuk meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pokoknya termin pembayaran cicilan mau kita tunda untuk mengurangi beban APBN," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong usai Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemkopolhukam), Jumat (19/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×