kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Korsel: Proyek jet tempur dengan Indonesia tetap berjalan


Senin, 22 Oktober 2018 / 14:18 WIB
Korsel: Proyek jet tempur dengan Indonesia tetap berjalan
ILUSTRASI. MenkoPolhukam Bahas program pengembangan jet tempur KFX/IFX


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan pada Senin (22/10) menegaskan, proyek pengembangan jet tempur dengan Indonesia masih dalam jalur target. Negara penghasil ginseng ini pun bersedia bernegosiasi dengan Indonesia yang belum membayar kontribusi US$ 200 juta. 

Proyek ini sejatinya telah berjalan sejak 2014. Kedua negara sepakat mengembangkan jet tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). 

Dari nilai proyek sekitar US$ 7,9 miliar, Indonesia akan membayar 20% dari ongkos pengembangan. Tapi, akhir pekan lalu, Indonesia mengatakan, tengah mencari pendanaan yang lebih ringan.

Agen pengadaan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan mengatakan, proyek tersebut tetap berjalan masih on track.

"Berdasarkan pertemuan September, kami sepakat tetap dilanjutkan. Sedangkan untuk kontribusi, kami berencana melakukan negosiasi tambahan," kata Juru Bicara DAPA, seperti dikutip Reuters.

Dia mengkonfirmasi bahwa Indonesia belum membayar kontribusi senilai 230 miliar won (US$ 203 juta) antara pertengahan tahun 2017 hingga pertengahan 2018.

Pemerintah Indonesia, yang tengah menghadapi depresiasi nilai tukar rupiah ke level terlemah 20 tahun terakhir, memang meminta renegosiasi. Upaya ini pun untuk meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pokoknya termin pembayaran cicilan mau kita tunda untuk mengurangi beban APBN," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong usai Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemkopolhukam), Jumat (19/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×