Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Upaya penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus dipercepat oleh tim gabungan. Berdasarkan data sementara BNPB per Selasa (2/12/2025) pukul 17.30 WIB, tercatat 712 jiwa meninggal dunia, lalu 517 jiwa masih dinyatakan hilang. Pemerintah menjanjikan santunan Rp 15 juta untuk korban tewas banjir Sumatra 2025.
BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah terus memaksimalkan operasi pencarian dan pertolongan, penyaluran logistik, hingga pembukaan akses wilayah terdampak.
Mengutip data di Dasbord Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatra 2025 di website BNPB pada Selasa 2 Desember 2025 jam 17.30 WIB, bencana hidrometeorologi di Sumatra itu terjadi 50 kabupaten.
Baca Juga: Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Mengaku Tak Tahu Soal Korupsi Pengadaan Iklan Bank BJB
Berikut data dampak bencana banjir dan longsor Sumatra 2025:
- Korban meninggal 712 jiwa
- Korban hilang 517 jiwa
- Korban terluka 2.564 jiwa
- Jumlah terdampak 3,3 juta
- Jumlah pengungsi 1,1 juta
Tonton: Susun RKAP 2026, Ketua Komisi XI DPR RI Akui Danantara Masih Muda
Kondisi Pengungsian
Merujuk keterangan resmi BNPB, pengungsi korban banjir dan longsor Sumatra 2025 tersebar di berbagai daerah, antara lain:
- 15.765 jiwa di Tapanuli Utara
- 2.111 jiwa di Tapanuli Tengah
- 1.505 jiwa di Tapanuli Selatan
- 4.456 jiwa di Kota Sibolga
- 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan
- 7.194 jiwa di Mandailing Natal
Akses Darat Mulai Terbuka
Sejumlah jalur yang sebelumnya terputus mulai terbuka kembali, termasuk:
- Jalur Tarutung–Padangsidimpuan
- Jalur Tarutung–Sibolga
Pembukaan akses hingga mencapai Dusun Sibalanga Jae, Kecamatan Adiankoting, berdampak besar bagi percepatan distribusi logistik.
Baca Juga: Apindo Proyeksi Kenaikan UMP 2026 Mentok di 4,2%
Distribusi Logistik
Pengiriman logistik tahap pertama telah mencapai 100% untuk:
- Kota Sibolga
- Tapanuli Tengah
- Tapanuli Selatan
- Tapanuli Utara
- Humbang Hasundutan
Baca Juga: Menteri PU Sebut Sibolga Sudah Tidak Terisolasi, Motor dan Mobil Kecil Bisa Masuk
Santunan untuk korban tewas
Diberitakan Kompas.com, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan bahwa Kemensos akan memberikan santunan kematian senilai Rp 15 juta, serta santunan bagi korban luka sebesar Rp 5 juta untuk korban banjir Sumatera.
"Kalau untuk yang wafat ada santunan Rp 15 juta. Kalau untuk yang luka-luka berat ada Rp 5 juta," ujar Gus Ipul saat ditemui di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).
Ia menuturkan, santunan yang merupakan bentuk tali asih dari pemerintah ini akan diberikan setelah seluruh asesmen rampung. "Ini adalah bentuk tali asih untuk meringankan beban dan menguatkan kebersamaan kita di tengah-tengah bencana," kata Gus Ipul.
Kemensos sudah mendirikan 30 dapur umum di lokasi bencana untuk menyuplai pasokan makanan bagi para korban.
Gus Ipul mengatakan, puluhan dapur tersebut menyajikan makanan kurang lebih 80.000 porsi setiap harinya untuk para korban yang terdampak.
Dapur-dapur tersebut akan terus berdiri sampai batas waktu yang tidak ditentukan. "Di mana dapur-dapur yang berada di berbagai titik itu bisa menyajikan lebih dari 80.000 porsi setiap harinya. Ini sudah kita lakukan sejak awal ketika terjadi bencana, sampai nanti waktu yang dibutuhkan," jelasnya.
Sementara operasional dapur dijalankan oleh lebih dari 500 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang juga membantu evakuasi di Kasai Permai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Prabowo menekankan pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat berjuang sendirian mengatasi bencana ini.
Selanjutnya: Ubah Nama, OJK Beri Izin Usaha PT Pacific Indonesia Berjaya Pialang Asuransi
Menarik Dibaca: 11 Gejala Awal Diabetes pada Wanita yang Penting Diketahui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













