kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.645   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.601   52,03   0,61%
  • KOMPAS100 1.187   5,79   0,49%
  • LQ45 854   2,42   0,28%
  • ISSI 305   1,86   0,61%
  • IDX30 439   0,30   0,07%
  • IDXHIDIV20 509   2,48   0,49%
  • IDX80 133   0,48   0,36%
  • IDXV30 139   0,84   0,61%
  • IDXQ30 140   0,36   0,26%

Korban Meninggal Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai 604 Jiwa


Selasa, 02 Desember 2025 / 13:21 WIB
Korban Meninggal Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai 604 Jiwa
ILUSTRASI. Data per 1 Desember 2025: 604 jiwa meninggal dan 464 hilang akibat bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumut, Sumbar. Upaya penanganan darurat terus digencarkan. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/YU


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - PADANG. Tim gabungan terus melakukan upaya penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Mengutip siaran pers BNPB, berdasarkan data sementara per Senin (1/12/2025) pukul 17.00 WIB, total korban meninggal dunia mencapai 604 jiwa dan 464 jiwa masih dinyatakan hilang.

Tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat operasi pencarian, pertolongan, penyaluran logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak. Korban Meninggal Dunia di Sumatra Utara Mencapai 283 Jiwa Di Sumatra Utara tercatat 283 jiwa meninggal dunia setelah tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) kembali menemukan korban yang sebelumnya dinyatakan hilang. Para korban tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Kota Padangsidimpuan, Deli Serdang, dan Nias. Sementara itu, jumlah korban hilang tercatat sebanyak 173 jiwa. Baca Juga: TNI AD Kirim Bantuan Besar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar Lewat Kapal ADRI XVII BM

Pengungsi tersebar di beberapa titik, antara lain 15.765 jiwa di Tapanuli Utara, 2.111 jiwa di Tapanuli Tengah, 1.505 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 7.194 jiwa di Mandailing Natal.

Upaya pembukaan akses darat di sejumlah kabupaten yang masih terputus terus dilakukan pemerintah. Salah satu jalur yang mulai terbuka adalah Tarutung–Padangsidimpuan berkat dukungan Dinas Pekerjaan Umum, TNI, dan Polri. Pembukaan akses jalan juga dilakukan pada jalur Tarutung–Sibolga. Langkah ini berdampak signifikan bagi masyarakat serta lintas sektor kementerian/lembaga dalam penanganan darurat. Titik akses yang dapat ditembus kini telah mencapai Dusun Sibalanga Jae atau tepatnya di depan Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara. Penyaluran Logistik Pengiriman logistik tahap pertama untuk Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan telah mencapai 100%. Penyaluran menuju Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, dan Nias Selatan masih terkendala akses darat. Sebagai solusi, pengiriman udara masih dilakukan menggunakan tiga helikopter BNPB dan TNI AD, termasuk distribusi sembako, peralatan dapur, BBM, genset, serta perangkat komunikasi berbasis satelit seperti Starlink. Beberapa sorti udara khusus diarahkan ke wilayah yang masih terisolasi seperti Sopotinjak dan Muara Siabu.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Anggaran Penanganan Bencana di Sumatera Tersedia

Dukungan Pemerintah Pusat dan Alutsista BNPB mengerahkan 20 personel di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, sementara dukungan TNI/Polri mencapai lebih dari 500 personel di Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal. Bantuan logistik berupa permakanan dan non-permakanan juga terus disalurkan ke kabupaten/kota terdampak. Presiden Prabowo turut memberikan dukungan berupa 33 unit alat komunikasi, 33 unit genset, 14 unit LCR, 750 dus mie instan, dan 129 unit tenda, yang kini telah didistribusikan ke wilayah terdampak. Korban Meninggal Dunia di Aceh Menjadi 156 Jiwa Hingga Senin (1/12) sore, Provinsi Aceh mencatat 156 jiwa meninggal dunia dan 181 jiwa masih hilang. Korban tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Peningkatan jumlah korban hilang dipicu laporan tambahan dari masyarakat.

Jumlah pengungsi mencapai 479.300 jiwa di berbagai kabupaten/kota, dengan konsentrasi tertinggi di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 107.305 jiwa. Kondisi Akses dan Transportasi Hampir seluruh jalur utama di Provinsi Aceh terputus total, termasuk perbatasan Sumatra–Aceh Tamiang, Gayo Lues–Aceh Tamiang, Bireuen–Takengon, serta Bener Meriah–Bireuen. Jalur Banda Aceh–Lhokseumawe juga masih terputus, namun terdapat jalur alternatif melalui Jembatan Gantung Awe Geutah dengan akses terbatas. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terus mempercepat perbaikan infrastruktur vital tersebut. Baca Juga: Bencana Terburuk Tahun Ini: Sumatra Porak-Poranda, Korban Tembus 600 Orang

Telekomunikasi dan Logistik BNPB mengaktifkan perangkat komunikasi darurat Starlink di Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Tamiang. Mobilisasi perangkat untuk wilayah lain masih berlangsung. Pada Senin (1/12), BNPB mendistribusikan logistik melalui jalur laut menuju Kota Lhokseumawe. Bantuan dimuat menggunakan Kapal Express Bahari dari Pelabuhan Krueng Geukeuh menuju Pelabuhan Kuala Langsa. Bantuan yang dikirim mencakup hygiene kit, matras, selimut, sembako, alat kebersihan, dan makanan siap saji. Distribusi udara juga dilakukan untuk wilayah sulit dijangkau seperti Gayo Lues, Aceh Tamiang, dan Lhokseumawe.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dijalankan menggunakan pesawat Cessna Caravan. Satu unit Cessna 208B Caravan PK-SNP melakukan tiga sorti dengan total bahan semai sebanyak 1.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO. Di Sumatra Barat, 165 Jiwa Meninggal Dunia Di Provinsi Sumatra Barat tercatat 165 jiwa meninggal dunia dan 114 jiwa masih hilang. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan. Total pengungsi mencapai 18.624 KK atau 122.683 jiwa, dengan jumlah tertinggi di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Tanah Datar.

Baca Juga: Basarnas: 33.620 Orang Jadi Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera

Logistik dan Dukungan Pemerintah Bantuan logistik di Sumatra Barat mulai didistribusikan melalui jalur udara dan laut. BNPB bersama TNI dan Basarnas mengirim bantuan seberat 4 ton menuju Kabupaten Solok, Agam, dan Pasaman Barat pada Senin (1/12/2025). Bantuan yang diberikan mencakup makanan kemasan, beras, air mineral, bahan baku makanan, kasur, dan obat-obatan. Pengiriman melalui jalur laut juga dilakukan menuju Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, yang masih terisolasi akibat akses jalan tertutup. BNPB bersama TNI/Polri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, relawan, dan mitra internasional terus bekerja maksimal mempercepat pencarian korban, pembukaan akses, pemulihan layanan vital, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pembaruan penanganan akan disampaikan secara berkala.

Selanjutnya: Update Banjir-Longsor di Sumut dan Aceh, BNPB: Jumlah Korban Meninggal 631 Orang

Menarik Dibaca: 4 Penyebab Aplikasi Kencan Mulai Sepi Peminat, Masalah Biaya Termasuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×