kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.675   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.549   40,08   0,47%
  • KOMPAS100 1.182   8,55   0,73%
  • LQ45 851   5,37   0,64%
  • ISSI 303   2,00   0,67%
  • IDX30 439   2,95   0,68%
  • IDXHIDIV20 506   2,43   0,48%
  • IDX80 132   0,73   0,55%
  • IDXV30 138   0,41   0,30%
  • IDXQ30 139   0,76   0,55%

Bencana Terburuk Tahun Ini: Sumatra Porak-Poranda, Korban Tembus 600 Orang


Selasa, 02 Desember 2025 / 03:52 WIB
Bencana Terburuk Tahun Ini: Sumatra Porak-Poranda, Korban Tembus 600 Orang
ILUSTRASI. BNPB melaporkan 604 korban meninggal, 464 hilang, dan 570.000 warga mengungsi akibat banjir-longsor di Sumatra. Berikut update data. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra


Reporter: Leni Wandira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BNPB melaporkan 604 korban meninggal, 464 hilang, dan 570.000 warga mengungsi akibat banjir-longsor di Sumatra. Berikut update data, kerusakan infrastruktur, serta analisis Basarnas.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis pembaruan data terkait bencana banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumatra. Hingga Senin (1/12/2025) petang, jumlah korban meninggal mencapai 604 orang, berdasarkan informasi resmi Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin) BNPB.

Kepala Pusdatin BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa data korban dan dampak bencana diperbarui secara real time.

“Data yang tampil adalah data terupdate,” ujarnya, Senin (1/12).

Pada pukul 18.24 WIB, BNPB mencatat:

  • 464 orang hilang
  • 2.600 orang luka-luka
  • 1,5 juta jiwa terdampak
  • 570.000 orang mengungsi

Baca Juga: Rp 2.567 Triliun Diguyurkan: Pemerintah Targetkan 80 Juta Penerima Makan Bergizi

Rincian Korban Jiwa per Provinsi

  • Aceh: 156 meninggal, 181 hilang, 1.800 luka
  • Sumatra Barat: 165 meninggal, 114 hilang, 112 luka
  • Sumatra Utara: 283 meninggal, 169 hilang, 613 luka

Kerusakan Infrastruktur

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana juga menyebabkan kerusakan fisik yang masif. BNPB mencatat:

  • 3.500 rumah rusak berat
  • 4.100 rumah rusak sedang
  • 20.500 rumah rusak ringan
  • 271 jembatan terdampak
  • 282 fasilitas pendidikan rusak

Analisis Basarnas: Lokasi Permukiman Perparah Dampak

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan analisis terkait tingginya jumlah korban.

Menurutnya, banyak permukiman warga berada di tepi sungai, lereng bukit, atau punggung bukit yang sangat rawan saat hujan deras. Struktur tanah di sebagian wilayah Sumatra yang gembur dan mudah tergerus turut memperbesar risiko longsor dan banjir bandang.

“Rata-rata masyarakat tinggal di tepi sungai atau tepi jalan raya yang berada di punggung bukit. Kondisinya sangat terjal dan tanahnya mudah tergerus saat hujan deras,” jelas Syafii.

Ia menambahkan, sebagian besar korban hilang diduga tersapu arus deras atau tertimbun material longsor.

“Kemarin, hampir total kami prediksi ada 800 korban. Sekitar 400 sudah ditemukan, sisanya belum ditemukan dan kemungkinan besar tersapu,” ujarnya.

Tonton: Prabowo Datangi Lokasi Banjir Sumatera, Kerahkan Seluruh Kekuatan Bantu Korban

Imbauan Mitigasi

Basarnas meminta masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti informasi cuaca dari BMKG. Syafii menekankan peran penting pemerintah daerah dalam menyosialisasikan risiko kepada masyarakat.

“Harapan kami, informasi dari BMKG dapat tersosialisasi dengan baik sehingga masyarakat bisa mengambil langkah preventif,” tutupnya.

Kesimpulan

Bencana banjir dan longsor di Sumatra menunjukkan dampak yang luar biasa besar dengan lebih dari setengah juta warga mengungsi dan lebih dari enam ratus korban jiwa. Data terbaru BNPB juga mencatat ratusan orang masih hilang dan ribuan luka-luka, sementara kerusakan infrastruktur menyentuh ribuan rumah serta ratusan fasilitas publik. Analisis Basarnas menyoroti masalah struktural: banyak permukiman berada di zona rawan bencana, dan minimnya mitigasi memperburuk dampak. Situasi ini bukan hanya soal cuaca ekstrem, tetapi juga soal perencanaan ruang yang lemah dan sistem peringatan dini yang belum optimal.

Selanjutnya: Promo CFC Hoki Awal Bulan Desember, Buy 1 Get 1 Paket Astaga Mulai Rp 49.000-an

Menarik Dibaca: Promo CFC Hoki Awal Bulan Desember, Buy 1 Get 1 Paket Astaga Mulai Rp 49.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×