Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan sejumlah badan usaha telah meluncurkan program konversi 1.000 unit motor listrik gratis untuk wilayah Jabodetabek dalam rangka mendorong transisi energi yang lebih ramah lingkungan.
Program ini diharapkan dapat mempercepat upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, sejalan dengan target penurunan emisi nasional yang telah ditetapkan.
Tantangan dalam Pelaksanaan Program Konversi
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik masih menghadapi berbagai tantangan. Meskipun pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 350 miliar pada tahun sebelumnya, program ini belum mencapai hasil yang optimal.
Dari target 50 ribu unit, hanya sekitar 500 unit motor yang berhasil dikonversi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada hambatan yang perlu diatasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program ini.
Baca Juga: AISI Siap Gelar Kembali Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024
Untuk meningkatkan daya tarik program konversi, pemerintah telah menggandeng berbagai badan usaha melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR).
Melalui kerjasama ini, pemerintah memberikan insentif sebesar Rp 10 juta per unit motor yang dikonversi, sementara tambahan biaya yang diperlukan akan dipenuhi melalui dana CSR dari badan usaha terkait. Jumlah tambahan biaya tersebut bervariasi, tergantung pada jenis motor yang dikonversi, dengan kisaran antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.
Beberapa badan usaha yang berpartisipasi dalam program ini antara lain PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Freeport Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk, PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Pupuk Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan PT Bukit Asam Tbk.
Dukungan dari berbagai perusahaan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Kontribusi Terhadap Target Penurunan Emisi
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa program konversi motor listrik ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menurunkan emisi karbon nasional.
Pemerintah menargetkan penurunan emisi sebesar 132,25 juta ton pada tahun 2030, dengan 32% dari total target tersebut berasal dari berbagai efisiensi energi, termasuk program konversi kendaraan listrik.
Baca Juga: Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik Rilis Portal Informasi Industri EV di Indonesia
Meskipun kontribusi dari konversi motor listrik hanya merupakan sebagian kecil dari upaya keseluruhan, langkah ini tetap penting dalam konteks transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Hingga saat ini, terdapat 788 pengajuan untuk mengikuti program konversi, dengan 592 unit masih dalam proses konversi dan 196 unit telah berhasil menerima bantuan.
Pentingnya Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam program ini sangat penting untuk mencapai target penurunan emisi yang telah ditetapkan. Dengan adanya insentif dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak pemilik kendaraan yang tertarik untuk mengonversi motor mereka menjadi motor listrik.
Selain berkontribusi terhadap penurunan emisi, penggunaan motor listrik juga menawarkan berbagai manfaat, seperti biaya operasional yang lebih rendah dan kontribusi terhadap pengurangan polusi udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News