Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertambangan dan penggalian memberi kontribusi sebesar 12,22% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional 2022.
Ini meningkat dari kontribusi sektor tersebut ke pertumbuhan tahun 2021 yang sebesar 8,98% dan kontribusi ke pertumbuhan 2020 yang sebesar 6,44%.
Peneliti Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF Ahmad Heri Firdaus mengatakan, kinerja sektor pertambangan dan penggalian ini berpotensi memberi tambahan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31% pada 2022, Ini Respons Sri Mulyani
Salah satu subsektor yang berpotensi memberi dorongan kuat adalah pertambangan bijih logam. Ini dengan pertimbangan pertumbuhan yang tinggi selama tiga tahun terakhir.
Pertumbuhan pertambangan bijih logam tercatat sebesar 18,01% pada tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2021 pertumbuhan sektor ini mencapai 22,84% dan pada tahun 2020 tumbuh 20,26% yoy.
"Bila melihat, pertambangan bijih logam ini cukup baik. Namun, harus dipikirkan, ke depan komoditas apa yang bisa dikembangkan," ujar Heri dalam webinar, Selasa (7/2).
Nah, untuk mengoptimalkan daya dorong subsektor pertambangan dan penggalian ke depannya, Heri menyarankan pemerintah untuk melakukan hilirisasi untuk memberi nilai tambah terhadap komoditas.
"Jadi, harus diperhatikan apakah hasil pertambangan bisa diolah di dalam negeri dulu untuk menambah nilai tambah dan bisa berguna bagi industri selanjutnya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News